Dalami Kasus Perdagangan Bayi Internasional, Polda Kalbar Kordinasi dengan Polda Jabar

2025-07-17 19:05:53
Ilustrasi bayi sakit/PIXABAY

PONTIANAK, insidepontianak.com -  Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat tengah menjalin koordinasi intensif dengan Polda Jawa Barat  terkait terbongkarnya sindikat perdagangan bayi jaringan internasional. 

Untuk diketahui, kasus yang diungkap Polda Jabar itu mengamankan enam bayi yang hendak di jual ke Singapura. Lima diantaranya berasal dari Kalbar. 

Wakil Kepala Polda Kalbar, Brigjen Pol Roma Hutajulu memastikan, koordinasi antar-polda masih berlangsung dan pihaknya siap mendukung pengungkapan lebih lanjut.

“Kami akan berkoordinasi dengan Polda Jabar. Karena baru Dirkrimum mereka yang merilis temuannya. Setelah komunikasi formal dilakukan, kami siap membackup dan ikut dalam proses penelusuran,” kata Brigjen Roma, Kamis (17/7/2025). 

Menurut Brigjen Roma, Polda Kalbar saat ini belum menerima laporan resmi terkait adanya jaringan perdagangan bayi di wilayah Kalimantan Barat. Namun, penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan jika ditemukan indikasi keterkaitan.

“Saat ini masih tahap awal koordinasi. Informasi yang ditemukan oleh Polda Jabar akan kami klarifikasi dan croscek apakah ada jaringan yang beroperasi di wilayah kami,” jelasnya.

Ia juga menegaskan, bila terbukti terdapat keterhubungan antara sindikat internasional tersebut dengan Kalbar, Polda Kalbar akan mengambil langkah tegas.

“Jika ada korelasi, maka akan kami ungkap secara menyeluruh. Tidak menutup kemungkinan akan dibentuk Satgas Gabungan dengan Bareskrim Polri untuk mengusut jaringan ini hingga tuntas,” tegasnya.

Sebelumnya, Polda Jabar berhasil mengungkap kasus dugaan perdagangan bayi lintas negara. Enam bayi berhasil diselamatkan, dan lima di antaranya diketahui berasal dari Kota Pontianak.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, mengungkapkan bahwa bayi-bayi tersebut diterbangkan dari Pontianak ke Jakarta melalui Bandara Soekarno-Hatta sebelum akhirnya diamankan di Mapolda Jabar.

“Kasus ini telah ditangani sejak awal tahun 2023. Enam bayi berhasil kami selamatkan, dan dari hasil penyelidikan, lima di antaranya berasal dari Pontianak,” ujar Hendra dalam keterangan resminya.

Dari pengungkapan tersebut, setidaknya satu orang pelaku berhasil diamankan. Aparat menduga jaringan ini melibatkan oknum yang bekerja lintas daerah dan negara, dengan modus operandi yang rapi untuk mengelabui aparat dan otoritas bandara. (Andi)

Leave a comment