Pemkot Pontianak Bangun Keluarga Antikorupsi

2025-10-14 13:39:41
Sekretaris Inspektorat Kota Pontianak, Heny Sutiani. (Insidepontianak.com/Andi Ridwansyah)

PONTIANAK, insidepontianak.com – Pemerintah Kota Pontianak terus menanamkan budaya antikorupsi.

Langkah ini diwujudkan lewat Bimbingan Teknis (Bimtek) Keluarga Berintegritas yang digelar Inspektorat Kota Pontianak, Selasa (14/10/2025).

Pesertanya para kepala sekolah dan kepala Puskesmas, ujung tombak pelayanan publik di bidang pendidikan dan kesehatan. Mereka juga datang bersama pasangan.

“Kami sengaja mengundang peserta dengan pasangan agar nilai antikorupsi bisa dipahami dan dipraktikkan di rumah,” ujar Sekretaris Inspektorat Kota Pontianak, Heny Sutiani.

Bimtek ini tak hanya disampaikan secara teori. Pesan moralnya juga disampaikan lewat pertunjukan pantomim.

“Seperti yang kita lihat tadi, anak-anak menampilkan pesan sederhana: kejujuran dan tanggung jawab harus ditanam sejak kecil,” kata Heny.

Menurutnya, keluarga adalah benteng pertama integritas. Dari rumah yang jujur dan beretika, lahir ASN yang bersih dalam bekerja.

“Melalui keluarga berintegritas, kita membangun pondasi aparatur yang jujur, bersih, dan beretika,” tambahnya.

Heny menegaskan, keluarga punya peran besar dalam membentuk karakter dan moral seseorang.

Karena itu, kegiatan ini diharapkan membuka wawasan peserta tentang pentingnya peran keluarga dalam membangun budaya integritas di pelayanan publik.

Peserta juga mendapat materi soal nilai antikorupsi, etika pelayanan publik, dan strategi penguatan integritas di tempat kerja.

“ASN harus jadi teladan bagi masyarakat dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih,” tegas Heny.

Kegiatan ini turut dihadiri Plt Asisten Administrasi Umum Setda Kota Pontianak, Yusnaldi.
Ia juga mengingatkan, membangun integritas harus dimulai dari keluarga.

“Keluarga adalah benteng utama. Di sanalah kita saling mengingatkan untuk tetap jujur dan berintegritas,” ujarnya.

Yusnaldi menegaskan, saat seorang ASN tersandung kasus korupsi, dampaknya bukan hanya pada dirinya.
“Yang pertama menderita adalah keluarganya. Penghasilan berkurang, nama baik tercemar, jadi aib,” katanya.

Ia pun menutup dengan pesan singkat, “Integritas lahir dari kejujuran dan kepercayaan. Dari keluarga berintegritas, lahir pribadi tangguh dan bebas dari perilaku koruptif.”***

Leave a comment