Kinerja Jamkrida Dinilai Baik, Wagub Krisantus Minta Direksi Tak Diutak-Atik

2025-12-10 11:26:31
Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan. (Insidepontianak.com/Andi Ridwansyah)

PONTIANAK, insidepontianak.com – Kinerja Perusda PT Jamkrida dinilai baik. Valuasi asetnya melesat. Dari hanya Rp50 miliar kini tumbuh menjadi lebih dari Rp300 miliar.

Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan, mengapresiasi capaian itu. Baginya, lonjakan nilai aset tersebut menjadi bukti manajemen perusahaan bekerja profesional dan konsisten.

Karena itu, ia menegaskan tidak ada alasan untuk mengutak-atik susunan direksi yang saat ini tengah berprestasi.

“Maka saya berpesan, direksi atau komisaris yang sudah menorehkan prestasi dan masa jabatannya masih lama, harus kita pertahankan,” pesan Krisantus saat penetapan Raperda Perubahan Bentuk Hukum PT Jamkrida menjadi Perseroda di DPRD Kalbar, Selasa kemarin.

Sebagaimana diketahui, jabatan direksi perusahaan umum daerah, sering kali menjadi ruang transaksional politik. Justru karena itulah Krisantus menolak pergantian manajemen yang tidak berdasar.

“Jangan kita mengganti, menggunting-gunting Jamkrida. Yang sekarang sudah baik. Kita tidak tahu apakah yang baru nanti profesional. Sangat disayangkan kalau ada upaya untuk mengganti,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Jamkrida Kalbar, Martinus Damamang, menyampaikan apresiasi kepada DPRD dan Pemprov Kalbar atas rampungnya perubahan Perda Jamkrida menjadi Perseroda.

Baginya, keputusan ini, menjadi angin segar bagi ekspansi dan keberlanjutan perusahaan di masa yang akan datang.

Salah satu poin penting dari perubahan itu adalah, dibukanya ruang bagi Jamkrida menerima setoran modal baru dari pemerintah kabupaten/kota.

Padahal sebelumnya, aturan tidak mengizinkan penambahan penyertaan modal meskipun sejumlah daerah sudah menyatakan kesiapan.

“Dengan persetujuan hari ini, tidak ada masalah lagi untuk 2026,” jelasnya.

Martinus juga menyebut Jamkrida telah menetapkan target laba bersih 2026 sebesar Rp4,6 miliar. Hingga Oktober tahun ini, laba kotor perusahaan sudah tembus Rp5 miliar.

Ia mengakui bisnis penjaminan kredit adalah bisnis risiko tinggi. Jika banyak debitur macet, bank penyalur akan mengajukan klaim ke Jamkrida.

Namun, ia memastikan kondisi penjaminan masih terkendali dan perusahaan berada pada jalur target yang sudah ditetapkan.***

Leave a comment