Polisi Tetapkan Tersangka dalam Peristiwa 'Beringin Berdarah', IPTU Rinto Sihombing: Kasus Dihentikan

KAPUAS HULU, insidepontianak.com - Polres Kapuas Hulu akhirnya menetapkan satu orang tersangka dalam kasus pembunuhan yang menewaskan Jamaludin warga Desa Beringin, Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Dari hasil gelar perkara Satreskrim Polres Kapuas Hulu, tersangka dalam peristiwa "Beringin Berdarah" itu merupakan seorang pria berinisial HR yang juga tewas setelah diamuk massa saat berhasil ditangkap warga dan petugas.
Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu, IPTU Rinto Sihombing, Rabu (19/02/2025), mengatakan dalam perkembangan tersangka HT telah meninggal dunia, dengan demikian Polres Kapuas Hulu akan melakukan gelar perkara untuk menerbitkan Surat Perintah Pemberhentian Penyidikan (SP3).
"Perkara itu dihentikan, mengingat tersangka telah meninggal dunia," kata Rinto.
Rinto menjelaskan Penyidik menerapkan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan atau pasal 351 ayat (3) KUHP Tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian, dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara.
Namun, dengan meninggalnya tersangka, proses hukum resmi dihentikan sesuai prosedur yang berlaku.
Rinto pun menceritakan kronologis kejadian berawal pada Senin (17/02/2025), sekitar pukul 06.00 WIB, saat saksi berinisial RT dan suaminya berinisial ABG, mendengar suara mencurigakan dari arah gedung serba guna.
Mereka (saksi) melihat seseorang yang belakangan diidentifikasi sebagai HR (27), mengenakan jaket hitam dan memegang parang berlumuran darah.
Saksi juga melihat pelaku membersihkan darah di jalan semen dengan kain keset sebelum membuangnya di kolong rumah.
Setelah menyaksikan kejadian tersebut, ABG memeriksa gedung serba guna dan menemukan mayat korban dalam kondisi mengenaskan.
Polisi yang menerima laporan segera melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti.
Berdasarkan hasil penyelidikan, HR ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku diduga menggunakan parang hasil curian dari rumah seorang warga bernama ALG.
Namun, dalam perkembangan terbaru, HR ditemukan telah meninggal dunia. Dengan demikian, Polres Kapuas Hulu akan melakukan gelar perkara untuk menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3), mengingat tersangka telah meninggal dunia.
Menurut Rinto, Polres Kapuas Hulu juga telah mengamankan barang bukti antara lain 1 jaket hitam bertuliskan "Juilliard Music Academy", 1 sweater merah, 2 celana pendek, 1 unit ponsel Oppo warna biru muda, 1 buah KTP atas nama HR, 1 keset kaki berwarna biru, dan 1 unit sepeda motor yang sebelumnya dicuri oleh tersangka.
Kasus tersebut sempat menimbulkan keresahan di masyarakat, namun pihak Polres Kapuas Hulu memastikan bahwa situasi telah terkendali.
Polisi juga mengimbau warga untuk tetap waspada dan segera melapor apabila menemukan hal-hal mencurigakan di lingkungan sekitar. (tim)
Tags :

Leave a comment