Ritual Babuis, Cara Masyarakat Adat Desa Sanatab Selamatkan Putik Durian dari Serangan Hama
SAMBAS, insidepontianak.com – Masyarakat adat Desa Sanatab, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, gelar ritual babuis, untuk mempertahankan bakal buah durian yang diserang hama ulat.
Adapun ritual babuis dilaksanakan di Tembawang Sempayang, Dusun Sawah. Dipimpin kepala adat. Sesajian dipersembahkan.
Di sebuah pohon durian besar, detempel baju kebaya. Lengkap dengan kalung dan kain batik di bawahnya. Menyerupai manusia wanita.
Ini menjadi simbol durian tersebut adalah manusia. Simbol itu kemudian dilakukan ritual tepung tawar dengan rapalan doa.
“Auk kitak nian jubata a…” begitu rapalan doa yang terdengar dibacakan kepala adat.
Rapalan doa itu disebut nyanghant bagi masyarakat dayak. Dibaca beruangkali oleh kepala adat yang duduk sambil menghadapi seserahan yang disusun di satu tempat khusus di samping pohon durian.
Masyarakat setempat menyebutnya tempat sesajian itu anjong-anjong. Sesajian yang dipersembahkan berupa lemang, cucur, bontongk (beras yang dimasak dalam daun), dan ayam tiga ekor.
“Kepercayaan masyarakat adat di sini, bahwa durian ini berasal dari perempuan, makanya kita pakaikan pakaian, istilahnya begawai ke dia,” ujar Mujianto, tetua adat Dusun Sawah kepada Insidepontianak.com, Rabu (19/6/2024).
Sebelum ritual babuis ini degelar, masyarakat adat Desa Sanatab terlebih dahulu melakukan ritual babore.
“Tujuannya untuk melekatkan bakal buah durian yang masih ada di pohon yang diserang hama ulat, agar buahnya tidak gugur,” katanya.
Adapun hama ulat memang menyerang pohon durian petani di Desa Sanatab, sepekan belakangan.
Masyarakat adat di Desa Sanatab meyakini, ritual babuis bisa menghilangkan wabah hama ulat yang menyerang pohon durian.
“Ini kita bilangnya penyakit, karena pertama kali, jadi dicegah menggunakan ritual adat,” lanjutnya.
Menurut Mujianto, ritual ini digelar selama dua jam. Terhitung dari persiapan hingga ritual selesai dilakukan.
Ritual adat babuis diikuti oleh masyarakat adat Desa Sanatab Dusun Sawah, Dusun Batu Hitam, dan Dusun Tanjung.
Mujianto berharap, dengan adanya ritual adat ini, bakal buah durian yang masih ada bisa berkembang menjadi besar, sehingga masyarakat bisa menikmati hasil kebun durian tahun ini.***
Leave a comment