SDN 08 Mentawa Sansat Terpaksa Pindah Imbas Pembangunan Smelter Bauksit oleh PT DSM

2025-03-19 00:07:14
Foto: Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024) (sumber: ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/aww.)

SANGGAU, insidepontianak.com -- Sejumlah aset pemerintah Kabupaten Sanggau tekena dampak dari pembangunan smelter atau pabrik pengolahan bauksit yang dibangun oleh PT. Dinamika Sejahtera Mandiri (DSM).

Smelter bauksit PT DSM direncanakan dibangun di Desa Sansat, Kecamatan Toba. Pembangunan smelter mulai berjalan di tahun 2025 sekarang.

Smelter bauksit PTDSM yang diklaim sebagai proyek startegis nasional (PSN) itu berdampak terhadap lingkungan pendidikan khususnya SDN 08 Mentawa Sansat. 

Bangunan SDN 08 tersebut masuk ke dalam rencana lokasi pembangunan smelter bauksit PT. DSM.

"Di sekitar lokasi rencana pembangunan smelter itu ada salah satu sekolah, yaitu SD 8 Mungguk Mentawa yang berada di Desa Sansat  yang terkena dampak rencana lokasi pembangunan smelter," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau, Alipius pada Senin (17/3/2025) siang sat ditemui di Kantor Bupati Sanggau.

Alipius mengungkapkan, dampak dari pembangunan smelter bauksit PT. DSM tengah dibahas Pemerintah Kabupaten Sanggau bersama manajemen PT. DSM pada Senin (17/3/2025) pagi. 

Dalam rapat tersebut turut hadir, Bupati Sanggau, Kepala Kejaksaan Negeri Sanggau, Kepala Badan Pertanahan Sanggau, Kepala OPD terkait dan Kepala Bagian di Sekretariat Daerah Kabupaten Sanggau.

Alipius mengatakan SDN 08 Mentawa Sansat yang terdampak pembangunan smelter tersebut akan direlokasi ke tempat yang baru dan bangunan yang baru pula. 

"Sudah disepakati PT. DSM akan membangun sekolah baru. Sekolah baru yang berada di lokasi yang lebih strategis  berada di dekat Dusun Sansat, yang nanti proses relokasinya akan dilakukan secara tukar guling atau ruilslag seperti itu," papar Alipius.

Ia mengklaim, PT. DSM akan membangun infrastruktur SDN 08 Mentawa Sansat yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. 

Serta, fasilitas penunjang belajar mengajar  siswa dan guru akan dibangun lengkap.

"Di sekolah baru nanti akan dibangun enam kelas, ada lab, ada ruang guru, ada rumah dinas, ada aula dan ada lapangan olahraga dengan luas areal sekitar 2,23 hektare," ujarnya.

Kemudian, Alipius menerangkan saat ini proses relokasi SDN 08 Mungguk Mentawa tengah dilakukan. 

Termasuk, meminta persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sanggau dalam proses ruilslag aset Pemerintah Kabupaten Sanggau.

"Termasuk nanti persetujuan dari DPRD untuk bisa memastikan bahwa proses tukar guling ini  berjalan dengan baik dan tidak merugikan pemerintah. Karena, salah satu inti dari tukar guling atau ruilslag ini adalah aset yang diganti atau penggantinya harus lebih nilainya dari nilai yang ada sekarang," ucap Alipius.

Ia melanjutkan, proses relokasi SDN 08 Mentawa Sansat itu ditargetkan tuntas pada tahun 2025 dan pada tahun ajaran baru 2026 bangunan sekolah yang baru bisa ditempati. 

"Mudah-mudahan ini akan cepat, segera selesai. Karena sesuai dengan jadwal perusahaan, mungkin di tahun 2025 mereka sudah mulai groundbreaking dan pembangunan smelter itu bisa berjalan," paparnya.

Selain SDN 08 Mentawa Sansat, terdapat satu lagi aset Pemerintah Kabupaten Sanggau yang terdampak pembangunan smelter PT. DSM yakni Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Sansat. (Ans)

Leave a comment