Pemkab Sanggau Segera Bahas Penetapan KLB Rabies

SANGGAU, insidepontianak.com -- Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah Kabupaten Sanggau, Aswin Khatib mengatakan pemerintah daerah menaruh perhatian serius terhadap kasus rabies.
"Rabies ini memang kalau kita perhatikan sangat urgent sekali di Sanggau, dari data yang kita perhatikan itu ada sekitar 800 an (kasus gigitan hewan penular rabies ,red)," kata Aswin Khatib pada Kamis (22/5/2025) siang.
Aswin menyebut pemerintah daerah akan melakukan analisis terhadap data-data dan kejadian real di lapangan terkait kasus rabies ini terbelih dahulu sebelum mengambil kebijakan. Jika sudah masuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB), maka penanganan rabies akan dilakukan secara masif.
"Kita pasti akan bahas, apakah rabies ini kita masukan dalam kejadian luar biasa. Jika nanti kita sepakati dan lihat data-datanya ini masuk dalam kategori KLB. Maka kita akan tetapkan rabies ini kejadian luar biasa," kata Aswin Khatib ucapnya.
Aswin juga mengakui, ketersedian vaksin untuk hewan penular rabies sangat minim. Di tahun 2025, pemerintah daerah, melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Sanggau hanya meyiapkan 2.100 vaksin untuk hewan penular rabies. Padahal, populasi hewan penular rabies di Kabupaten Sanggau sebanyak 53 ribu lebih.
"Jadi jika kita perhatikan dari vaksin yang ada sebenarnya sangat kecil. Jumlah hewan yang bakal menularkan rabies itu, kurang lebih sekitar dari data Dinas Perkebunan dan Peternakan itu sebanyak 53 ribu, itu termasuklah anjing, kucing dan monyet," ujar Aswin.
Minimnya vaksin untuk hewan penular rabies menandakan upaya pengendalian penyebaran rabies masih melalui vaksinasi hewan, belum maksimal di lakukan pemerintah Kabupaten Sanggau.
Aswin memastikan pemerintah daerah akan mencari solusi untuk memutus mata rantai penyebaran virus rabies. Terlebih virus rabies ini bisa mengancam kehidupan manusia.
"Jadi kita bukan mau alasan klasik karena adanya efisiensi anggaran. Tapi ini menyangkut kehidupan manusia itu juga harus kita perhatikan," ujarnya.
Upaya yang telah dilakukan, pemerintah Kabupaten Sanggau telah mengajukan permohonan bantuan vaksin untuk hewan penular rabies ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 2.000 dosis.
Selain itu, Aswin menerangkan pihaknya telah menginstruksikan pemerintah kecamatan untuk melakukan penanganan rabies secara serius.
"Artinya, Camat harus segera melakukan sosialisasi kepada seluruh Kepala Desa di wilayah masing-masing. Lalu Kepala Desa melakukan sosialisasi kepada masyarakatnya bahwa, setiap kali ada gigitan harus segera menghubungi fasilitas kesehatan," kata Aswin Khatib.
Leave a comment