Ania Gadis Milenial Perbatasan Lestarikan Anyaman Rotan hingga Banjir Orderan Sampai ke Malaysia

2024-09-21 13:53:34
Ilustrasi

BENGKAYANG, insidepontianak.com - Hasil alam pulau Kalimantan sangat melimpah. Salah satunya komoditi tanaman rotan.

Sejak dahulu, rotan sudah dimanfaatkan sebagai bahan industri kerajinan ayaman. Bahkan produk anyaman rotan sudah dipasarkan sampai ke luar negeri.

Seperti konten yang dilihat dari akun YouTube Sebalo Channel mengeksplor anyaman rotan hasil karya gadis milenial di perbatasan Jagoi Babang Bengkayang-Malaysia bernama Ania.

"Gadis dayak, generasi milenial pengrajin rotan," tulis caption YouTube Sebalo Channel yang mengunggah video aktivitas Ania memproduksi anyaman rotan.

Baca Juga: Senggakan: Dulunya Pelengkap, Kini Menjadi Hidangan Inti Dalam Dangdut Koplo

Dalam video itu, tampak beragam produk anyaman rotan telah dibuat gadis Dayak tersebut. Mulai dari aksesoris gelang, cincin, hingga tas yang tampak keren.

Konsep motif anyaman berbahan baku rotan yang dibuat oleh Ania tetap bercorak tradisional khas budaya Dayak.

Ania adalah salah satu di antara banyak perempuan Dayak yang mau mempertahankan dan merawat tradisi dan budaya melalui seni anyaman rotan di daerahnya.

Ania mulai menggeluti dan belajar menganyam rotan menjadi produk gelang, cincin dan tas sejak berusia 12 tahun.

Baca Juga: LINK STREAMING Revenge of Others Episode 1 Malam Ini: Lengkap dengan Sinopsis hingga Jawdal Tayang

Ketertarikannya menggeluti seni anyaman rotan bermula dari ajakan sang ayah yang memang pengrajin rotan.

Saat ini, Ania telah berusia 20 tahun. Ia sudah mahir dan piawai membuat berbagai produk kerajinan tangan berbahan dasar rotan. Seperti tas, cincin, dan gelang.

"Saya belajar nganyam dari umur 12 tahun hingga umur saya sekarang 20 tahun, sudah bisa buat macam-macam anyaman," kata Ania dikutip dari YouTube Sebalo Channel.

Ania mengatakan, generasi muda didaerahnya tak mudah diajak untuk belajar melestarikan budaya lokal seperti menganyam rotan.

Meski ada yang mau belajar rutin, tetapi tak sepandai dirinya yang bisa membuat banyak jenis pruduk seperti tas, gelang dan cincin.

Baca Juga: Haul Habib Ali Bin Muhammad Al-Habsyi Solo dan Kisah Keramat Mbah Mangli

Menurutnya, belajar menganyam rotan memang tidak mudah. Butuh kesabaran ketekunan dan kreatifitas.

Ania mengaku, hasil anyaman rotan yang ia buat cukup memiliki nilai ekonomis. Bahkan tak jarang, orang-orang luar yang datang ke daerahnya, mampir membeli anyaman rotan untuk oleh-oleh. Bahkan ada pembeli dari Malaysia.

Dalam sehari saja, Ania mengaku mendapat orderan anyaman 10 unit. Untuk jenisnya tergantung pemesanan.

Corak dan gambar yang Ania buat dan tawarkan pun beragam. Yang paling dominan adalah corak khas Dayak Jagoi Babang.

"Dalam sekali order minimal 5, ada yang 80 ribu bahkan lebih untuk satu barang," terang Ania.

Ia berharap, tanaman rotan ke depannya tetap lestari. Supaya produk anyaman berbahan baku rotan bisa dikembangkan dan bisa dijual dengan harga yang lebih mahal hingga ke manca negara, seperti Malaysia.***

Tags :

Leave a comment