Polisi Buru Komplotan Tiga Kakek Mesum Perekam Payudara Bule di Pantai Mandalika
PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Tatkala telah viral, komplotan tiga kakek mesum yang menjadi perekam payudara bule di Pantai Mandalika, Lombok Tengah, NTB kini diburu pihak berwajib.
Aksi dari komplotan tiga kakek yang bertindak sebagai perekam payudara bule saat bersantai di Pantai Mandalika itu cukup meresahkan wisatawan.
Ketika sedang melancarkan aksinya, komplotan tiga kakek yang menjadi perekam payudara bule di Pantai Mandalika itu rupanya juga diabadikan oleh wisatawan lokal lainnya.
Diketahui sebelumnya, aksi tidak bermoral tersebut terjadi pada Senin (10/), sekitar pukul 15,30 WITA setempat.
Ketika menjadi perbincangan publik di dunia maya, pihak kepolisian Polsek Kawasan Mandalika menyatakan identitas para pelaku sedang diburu.
"Mohon waktu nggih," kata Kapolsek Kawasan Mandalika, Iptu Kadek Suhendra kepada wartawan, Rabu (12/7).
Suhendra juga menegaskan, bahwa kasus tersebut tidak akan membuat pihaknya merasa kesulitan untuk memburu para pelaku mesum seperti yang ada di video.
"Tidak ada kesulitan, hanya membutuhkan waktu dan semua itu ada proses yang harus dilalui," imbuh Suhendra.
Keterangan lain, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah (kadispar) Jayadi ikut mengecam tindakan komplotan tiga kakek mesum itu.
Terlebih lagi, Jayadi menyebutkan kawasan Pantai Mandalika memiliki aturan dimana melarang memotret wisatawan yang tengah berjemur di bibir pantai.
"Seyogianya mereka (tiga kakek) ini tidak boleh melakukan hal-hal yang mencederai etika," kata Jayadi kepada wartawan, Rabu (12/7).
Para wisatawan yang tengah berpelesir ke kawasan Pantai Mandalika, biasanya mereka mencoba menikmati keindahan alam. Oleh sebabnya, mereka tidak boleh diganggu.
Wisatawan ke sana ingin melihat indahnya pantai dan menikmati kebahagiaan di sana (Pantai Kuta Mandalika)," terangnya.
Pihaknya juga menuturkan, kalau para pelaku mesum usia lansia berasal dari warga lokal, dia meminta aparat berwajib untuk bertindak tegas.
"Kalau itu dilakukan warga setempat, kami minta ditindak tegas," tambahnya.
Begitu Pula bila ternyata komplotan mesum yang dimaksud berasal dari wisatawan lain luar daerah, pihaknya mengupayakan agar tiga kakek mesum itu mendapat sanksi sesuai hukum.
Jayadi ikut menyinggung, tindakan asusila seperti di video dapat membuat wisatawan tidak nyaman. terlebih lagi, kalau seandainya terdapat indikasi menyebar luaskan di dunia maya.
"Apalagi ada indikasi menyebarkan gambar yang bisa merusak privasi wisatawan," ujar Jayadi.
Sebelumnya, akun Instagram @media.lombok memposting video komplotan tiga kakek mesum itu pada Senin, (10/7) lusa. Pihaknya mendapat rekaman tersebut dari akun @ganang_aditya merekamnya secara langsung.
Aditya menjelaskan, bahwa komplotan kakek berpikiran asusila tersebut bukan dari warga lokal.
"Saya tanya beberapa rombongan yang lainnya, dari mana, dibilang dari Jawa Tengah," tulis @ganang_aditya pada deskripsi video.
Dia juga menjelaskan, salah seorang kakek yang merekam payudara bule itu telah mengulangi perbuatannya sebanyak dua kali.
Adapun dugaan motif sementara, Aditya sebagai saksi lapangan menjelakan aksinya dilakukan dengan pura-pura mengajak ngobrol, sembari mengeluarkan ponsel mengarah ke area payudara.
Sampai saat ini, tindakan asusila dari komplotan tiga kakek mesum yang menjadi perekam payudara bule itu memantik kemarahan netizen di Instagram. (Dzikrullah) ***
Leave a comment