Ketua Komisi V DPRD Kalbar Harap Pj Gubernur Nanti Bekerja dengan Baik

2024-11-24 13:23:08
Ilustrasi
PONTIANAK, insidepontianak.com - Ketua Komisi V DPRD Kalimantan Barat, Heri Mustamin berharap Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar terpilih nanti, dapat bekerja dengan baik. Sebagaimana diketahui, saat ini ada tiga nama calon Pj Gubernur Kalbar sudah diumumkan dan diusulkan DPRD ke Menteri Dalam Negeri untuk dipilih oleh Presiden Jokowi. Tiga nama itu adalah Sekda Kalbar, Harisson, mantan Pangdam XIl Tanjungpura, Mayjen TNI, Sulaiman Agusto, hingga mantan Kabinda Kalbar, Heru Istiyono. Terlepas siapa yang dipilih oleh Presiden nanti dari tiga nama ini, Heri Mustamin berharap, Pj Gubernur bisa bersinergi dengan DPRD untuk melaksanakan berbagai program pembangunan di Kalbar. "Mudah-mudahan Pj yang ditetapkan Presiden bisa melanjutkan apa yang sudah dilakukan Pak Sutarmidji," pesan Heri Mustamin, Selasa (8/8/2023). Ia pun berpandangan, tak ada manusia yang sempurna. Dan sebagai orang beragama, sekecil apapun yang dilakukan pemerintahan Sutarmidji-Ria Norsan, seyogyanya masyarakat harus mengucapkan terima kasih dan bersyukur. "Mudah-mudahan Pj Gubernur Kalbar nanti bisa berkesinambungan. Apalagi jabatan Pj Gubernur Kalbar cukup panjang. Hampir dua tahun," katanya. Menurut legislator Golkar ini, ukuran keberhasilan dapat dilihat dari perencanaan yang baik dan anggaran yang memadai. Namun, yang ia sesalkan di pemerintahan Sutarmidji-Ria Norsan pemerintah bertindak apriori. "Yang kita sesalkan dari pemerintahan yang ada tidak responnya dengan DPRD. Dia terlalu apriori bahwa DPRD seolah mengada-ada," ujarnya. Di sisilai, catatan di masa kepemimpinan Gubernur Sutarmidji-Ria Norsan, adalah soal Sisa Lebih Penggunaan Anggaran atau SILPA Kalbar tahun 2022 yang mencapai Rp712 miliar. Ini membuktikan, bahwa ada perencanaan yang tidak cermat. "Sekarang Rp712 miliar ini harus diprogram kembali di 2023," ucapnya. DPRD sendiri saat menyusun anggaran sudah memprediksi ada potensi besar yang dapat digali, sehingga uang tidak menganggur. Namun, tak direspon dengan perencanaan yang baik oleh eksekutif di bawah kendali Gubernur. "Siapa yang disalahkan? Saya pikir secara ekonomi makro dan mikro ini satu hal yang menurut saya, Pak Midji harus benar-benar mencermati ini," pesannya. Belum lagi, dampak hadirnya pelabuhan Internasional Kijing. Dalam dua tahun terlahir harusnya sudah memberikan kontribusi pad bagi Kalbar. Tapi ternyata tidak. "Tentu, ini juga jadi pertanyaan seperti apa perencanaannya," ucapnya. (Andi)***

Leave a comment