Kuliner Khas Tionghoa Pontianak yang Wajib Kamu Tahu: Dari Ce Hun Tiau hingga Choipan
PONTIANAK, insidepontianak.com - Kuliner khas Tionghoa Pontianak yang diminati para wisatawan dan melegenda hingga saat ini.
Kota Pontianak dihuni berbagai etnis, salah satu etnis terbesar adalah Tionghoa. Dari sinilah, banyak menu khas yang berbaur dengan menu khas Melayu.
Ada sejumlah makanan khas Tionghoa Pontianak yang bisa kamu cicipi dan enak rasanya. Cita rasa yang ditawarkan mampu diterima lidah masyarakat lokal.
Pastinya, kamu sangat familiar dengan menu kuliner khas Tionghoa Pontianak Kalimantan Barat yang cukup akrab didengar.
- Ce Hun Tiau
Ce Hun Tiau atau Sagu Gunting menu desset populer di Kota Pontianak. Jalan MT Haryono jadi tempat mangkalnya banyak penjual menuman khas Tionghoa ini.
Ce Hun Tiau terbuat dari tepung beras dan tepung kanji. Ada juga tambahan kacang merah, ketan hitam hingga balok kue beras berwarna hijau atau yang biasa disebut bongko.
- Lek Tau Suan
Lek Tau Suan mungkin yang paling minim didengar tapi ternyata jadi makann harian waga Tionghoa Pontianak.
Lek Tau Suan jika diperhatikan umumnya dibuat dari kacang hijau bersih setelah sebelumnya direndam dan dibersihkan kulit luarnya.
Ada juga campuran kuah gula manis campuran tepung tapioka. Ditambah duan pandan menambah citasara dan bau harum kuliner satu ini.
- Mie Tiaw
Mie tiaw atau kwetiau adalah panganan yang dijual oleh para pelayan dan petani yang bekerja sebagai penjaja makanan malam hari pada masa lalu terbuat tepung beras.
Nah, kwetiau khas Hokkian asalnya panganan yang bisa diolah bersama dengan bakso ikan, lapchong (sosis). Karena sudah berbaur, maka bisa diganti dengan daging sapi halal, juga ada telur bebek.
Tak lengkap rasanya jika tak mencicipi berbagai kuliner khas lokal di Kota Pontianak, Kalimantan barat. Mie tiaw Pontianak hingga chai kue bisa jadi pilihan.
Mie tiaw Pontianak bisa jadi pilihan diantara banyak kuliner khas tradisional lokal yang terkenal di kota Khatulistiwa.
- Kwe Kia Theng
Kwe kia theng mirip dengan kwetiau rebus dan tampil dengan kuah yang berwarna gelap. Umumnya, masyarakat dipadukan dengan daging non halal tapi karena sudah menyatu dengan warga lokal, bisa diganti dengan daging halal, seperti sapi.
Kwe kia theng cukup tenar di Kota Pontianak. Hampir semua sudut jalan menjual makanan satu ini.
Kota Pontianak kaya akan kuliner peranakan yang dibawa masyarakat Tionghoa hingga menjadi hits dan banyak jadi menu utama di berbagai suasana. Salah satunya adalah mie tiaw Pontianak.
- Bakwan
Bakwan sesuai namanya bisa diketahui dari mana asalnya cemilan satu ini. Ternyata Bakwan berasal dari dataran Tiongkok China sana.
Jika diartikan, Bakwan berasal dari istilah Cina yaitu “bak” yang berarti daging dan “wan” yang artinya bola.
Jadi di negara asalnya, bakwan merupakan makanan berbahan daging dan tepung yang bentuknya bulat alias bola-bola daging. Jika di Indonesia, bisa disamakan dengan bala-bala.
- Choipan/Chai Kue
Mengutip theasianparent.com, Choipan diperkenalkan oleh penjual keliling keturunan Tionghoa dari suku Teochew (Tio Ciu) yang banyak mendiami Kalimantan Barat (Kalbar).
Mereka adalah perantauan China Daratan yang memperkenalkan hidangan kukus bernama ziao tje, yang lantas diadaptasi menjadi choi pan.
Choi berarti sayu dan pan berati kue. Dibuat dengan tepung tapioka dengan isi bengkoang, keladi hingga sayur hijau lain dengan ditaburi ebi.
Nah, bagaimana informasi mengenai kuliner Tionghoa Pontianak yang harus kamu tahu saat jalan-jalan ke Kota Pontianak. (REDAKSI)
Leave a comment