Penyegelan Kampus II MAN 1 Kubu Raya Ternyata Ditengarai Hutang Rp130 Juta di Toko Bangunan
PONTIANAK, insidepontianak.com -Kasus penyegelan, Kampus II Madrasah Aliyah Negeri atau MAN 1 Kubu Raya, di Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap ditengarai hutang di toko bangunan.
Pihak sekolah melalui Yayasan Mifrahussalam diketahui berhutang kepada toko bangunan TB Mandiri Makmur Rp130 juta. Hutang tersebut sudah berlangsung enam tahun lalu sejak 2017. Tapi tak ada itikad baik untuk membayar.
"Sudah enam tahun kami sabar. Tapi tak ada etikad baik dari pihak Yayasan membayar," kata Ahmad Yani pemilik toko bangunan TB Mandiri Makmur, kepada insidepontianak.com, Rabu (13/6/2023).
Ahmad Yani bercerita, awalnya ia didatangi pihak Yayasan Miftahussalam datang ke toko bangunannya tahun 2017. Pihak Yayasan menyampaikan akan membangun gedung sekolah.
Dia ingin bekerja sama dengan skema hutang. TB Mandiri Makmur diminta menyediakan material bangunan.
Janjinya setelah jadi baru akan dibayar. Ajakan ini membuai Julia, istrinya. Mereka percaya dengan ajakan itu. Lalu TB Mandiri Makmur memasok material bangunan, hingga gedung itu selesai.
Celakanya, setelah gedung jadi. Tak ada itikad baik pihak Yayasan. Ahmad dan Julia lalu dijanjikan akan dibayar setelah penerima siswa baru.
"Selesai katanya tunggu penerimaan murid baru dibayar. Kami pun menunggu," terangnya.
Namun, komitmen itu juga dilanggar. Ahmad Yani bahkan dilempar sana sini soal kewajiban membayar material bangunan.
"Lempar sana, sini. Yayasan bilang ke Kemenag. Kemenag pun tak ada kejelasan," terangnya.
Ahmad Yani beberapa kali berupaya menagih Kemenag Kubu Raya. Ia kemudian dijanjikan akan dibayar setelah gadung baru MAN 1 selesai dibangun. Kemenag juga berjanji akan mengambil material baru toko bangunanya.
"Mereka bilang kemungkinan bisa dibayar kalau ada pembangunan gedung baru. Mereka berjanji juga belanja disini tapi nyatanya tak bergitu," terangnya.
Karena tidak ada itikad baik itulah, Julia istri Ahmad Yani nekat menyegel sekolah. Ia pun tak perlu menuai protes warga. Sebab, ia menunggu itikad baik dari Kemenag Kubu Raya.
"Kemarin dijanjikan akan mediasi Senin. Tapi sampai sekarang tak ada," pungkasnya. (Andi)
Leave a comment