Polemik Lahan GT Radial Berlanjut di Medsos, TikTok Bupati Kubu Raya Diserbu Kritik
KUBU RAYA, insidepontianak.com – Postingan TikTok Bupati Kubu Raya, Sujiwo (@jiwoofficial3), diserbu netizen. Kolom komentar dibanjiri kritik.
Dalam video tersebut, Sujiwo terlihat kesal. Ia menyoroti bengkel GT Radial yang menolak meminjamkan halaman untuk pelaku UMKM berjualan.
Sujiwo mengklaim area itu masuk kawasan pusat kuliner Kubu Raya yang baru dicanangkan pemerintah daerah. Sikap pihak bengkel dinilai tidak kooperatif.
“Bukan kita menggunakan ruangannya. Ini halamannya ruang publik dan bisa digunakan untuk kepentingan publik,” ujar Sujiwo.
Ia kemudian mengancam langkah tegas. Pemerintah daerah, siap membongkar bagian halaman GT Radial yang dinilai menjorok ke ruang publik.
“Makanya mendingan kita bongkar, lalu kita gunakan untuk kepentingan publik,” tegasnya.
Pernyataan tersebut memicu polemik luas. Netizen menilai sikap Sujiwo berlebihan dan terkesan memaksakan kehendak. Kepastian hukum bagi pelaku usaha dinilai diabaikan.
“Gak mikir jangka panjang. Kesan maksa banget,” tulis akun TikTok @Arkananta.
Sejumlah netizen lain menyatakan empati kepada pihak swasta. Mereka mempertanyakan dasar klaim pemerintah atas lahan yang selama ini digunakan pelaku usaha.
“Karena pemda tak mampu sediakan lahan, kok swasta yang disasar? Ruang publik itu halaman pemda, bukan depan toko orang,” kritik akun @Mr.Isteng88.
“Hak pemilik tanah bukan hak pemerintah. Ini bukan negara komunis,” timpal akun @tyler_the_goat.
Sementara itu, Humas GT Radial Daya Motor II Serdam, Ferry Hidayat, menyebut polemik dipicu ketidakjelasan kebijakan dan miskomunikasi administratif.
“Kami kaget. Izin yang kami terima hanya peminjaman lokasi untuk kegiatan grand opening,” ujarnya.
Ferry menjelaskan, perusahaan menerima surat dari Bupati Kubu Raya terkait peresmian Pusat Kuliner Serdam. Namun setelah kegiatan berakhir, muncul surat lanjutan dari Disperindag Kubu Raya yang mencantumkan masa transisi selama tiga bulan.
“Perbedaan isi dan penafsiran surat inilah yang memicu kesalahpahaman di lapangan,” katanya.***
Tags :

Leave a comment