Angka Kematian Ibu dan Anak Tinggi, Bupati Karolin Dorong Peran Bidan Ditingkatkan

2025-08-09 22:17:18
Perayaan HUT ke-74 Ikatan Bidan Indonesia di Aula Kantor Bupati Kabupaten Landak, Sabtu (09/8/2025). (Insidepontianak.com/Wahyu)

LANDAK, insidepontianak.com – Angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Landak, masih tinggi. Perlu menjadi perhatian serius.

Data BKKBN dan Kementerian Kesehatan mencatat, angka kematian ibu di Kabupaten Landak mencapai 72 per 100.000 kelahiran, dan di tahun 2024 terjadi 4 kasus.

Sedangkan angka kematian anak mencapai 8 per 1.000 kelahiran, dengan 42 kasus di tahun yang sama.

Menanggapi kondisi ini, Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, menekankan pentingnya peran strategis bidan dalam menurunkan kasus kematian ibu dan anak.

Hal ini disampaikan Karolin dalam acara peringatan HUT ke-74 Ikatan Bidan Indonesia di Aula Kantor Bupati Landak pada Sabtu (09/08/2025).

"Masalah ini menjadi tugas penting bagi kita semua, terutama bagi para bidan," tegas Karolin.

Salah satu faktor utama penyebab tingginya kasus kematian ibu dan adanak adalah rendahnya kesadaran masyarakat memeriksakan kesehatan secara rutin selama masa kehamilan.

Karolin mengungkapkan, seringkali, ibu hamil baru datang ke fasilitas kesehatan dalam kondisi kritis dengan sejumlah penyakit penyerta.

"Kadang tidak pernah periksa, tahu-tahu datang sudah eklampsia, tensi darah sudah tinggi. Terpaksa kalau sudah seperti itu, harus dirujuk," ujarnya.

Tantangan ini menempatkan bidan di garis depan, tidak hanya sebagai tenaga medis yang memberikan penanganan, tetapi juga sebagai edukator.

Karena itu, Bidan diharapkan mampu mengedukasi dan membangun kesadaran di tengah masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan yang teratur.

Karolin berpesan agar para bidan di Kabupaten Landak memiliki ketangguhan dan kemampuan beradaptasi dengan berbagai kondisi di lapangan. Ia juga menggarisbawahi pentingnya komunikasi dan kolaborasi yang efektif.

"Oleh sebab itu, para bidan harus dapat menjalin jejaring dan bekerja sama dengan berbagai pihak," pesan Karolin.

Selain itu, peran bidan juga meluas pada isu kesehatan lainnya, seperti penanganan gizi dan stunting.

Karolin mengingatkan bahwa bidan memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi para ibu tentang kualitas ASI dan penanganan pasca melahirkan, yang merupakan langkah vital dalam menekan angka stunting.***

Leave a comment