Jumlah Siswa yang Diduga Keracunan MBG di Landak Capai 53 Orang
LANDAK, insidepontianak.com – Jumlah siswa SMA dan SMK di Kabupaten Landak, yang diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai 53 orang.
Insiden itu terjadi pada Rabu kemarin. Siswa berdatangan ke Klinik Utama Santo Elisabeth Hungaria, Ngabang hingga tengah malam.
Sebagian, ada yang dirujuk ke RSUD Landak. Mereka mengeluhkan sakit perut, diere, mual hingga muntah.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Landak, Benediktus, menyebut para siswa tersebut berasal dari SMA–SMK Maniamas dan Sekolah Pelita.
“Awalnya 52. Pagi bertambah satu,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).
Menurut Benediktus, gejala keracunan yang mereka alami muncul cepat. Dalam 30 menit hingga tiga jam setelah menyantap MBG, siswa mulai sakit perut, diare, pusing, hingga muntah.
MBG untuk dua sekolah itu diproduksi Satuan Pelayanan Penyediaan Gizi (SPPG) Hilir Kantor II Ngabang. Operasional dapur kini dihentikan.
Belakangan terungkap, SPPG tersebut belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Bahkan, dari 20 SPPG yang beroperasi di Landak, baru 11 yang mengantongi sertifikat.
“Salah satunya Hilir Kantor II. Masih menunggu hasil laboratoium,” kata Benediktus.
Sumber keracunan yang dialami siswa belum dapat disimpulkan. Namun, sampel MBG yang dikomsumsi siswa sudah dikirim ke laboratorium.
“Hasilnya keluar satu sampai dua minggu,” jelasnya.
Benediktus menegaskan, pengawasan dapur MBG akan diperketat. Tidak ada toleransi bagi SPPG tanpa standar SLHS.***

Leave a comment