Pemkot Pontianak Gencarkan Gerakan Bersih-bersih Lingkungan Minimalisir Genangan

2025-04-21 02:51:45
Aksi gotong royong membersihkan saluran parit sebagai salah satu upaya memininalisir genangan air di Kota Pontianak. (Prokopim) )

PONTIANAK, insidepontianak.com - Genangan air kerap melanda sejumlah wilayah Kota Pontianak bila hujan turun dengan intensitas tinggi disertai air pasang. 

Penyebab utamanya karena memang Kota Pontianak merupakan dataran rendah, dengan ketinggian 0,8 m sampai dengan 1,5 m di atas permukaan laut. 

Di beberapa titik jalan dan pemukiman, genangan lama surut karena parit-parit dan drainase tak berfungsi maksimal akibat tersumbat sampah-sampah. 

Untuk meminimalisir persoalan genangan air, maka Pemerintah Kota Pontianak kini menggencarkan gotong royong bersama warga membersihkan parit dan saluran air. 

Pada Minggu (20/4/2025, gotong royong digelar di Jalan Putri Candramidi Kecamatan Pontianak Kota. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono juga ikut dalam kegiatan ini. 

Ia sekaligus membuka gerakan aksi bersih-bersih secara simbolis agar menjadi agenda rutin, dan dibudayakan masyarakat. Jajaran OPD juga tak ketinggalan turun kerja bakti bersama warga. 

Edi Kamtono mengapresiasi partisipasi warga dan jajaran OPD yang sangat antusias membersihkan lingkungan terutama parit-parit dan selokan. Aksi bersama ini dinilainya sebagai bentuk kepedulian dan rasa cinta kepada Kota Pontianak.

“Warga begitu peduli dengan lingkungannya karena mereka tahu kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi menjadi tanggung jawab bersama,” ujarnya.

Menurutnya, kedalaman parit tidak begitu efektif apabila muka air tinggi. Untuk itu, upaya yang bisa dilakukan adalah mengoptimalkan fungsi parit-parit yang ada, baik parit primer, sekunder maupun tersier.

"Selanjutnya mengoneksikan parit yang ada agar aliran air lancar," tuturnya.

Edi pun memastiian, Pemerintah Kota Pontianak akan terus melakukan normalisasi parit setiap tahunnya secara baik rutin dan berkala.

Adapun jumlah parit primer di Kota Pontianak sebanyak 27. Tersebar di seluruh wilayah kecamatan. Parit-parit ini berfungsi sebagai saluran utama pembuangan air ke sungai kapuas. Karena itu, parit-parit tersebur harus selalu dijaga. 

"Kondisinya sebagian besar memang sudah diturap," sebutnya.

Parit-parit terebut sebagian masih perlu penanganan. Sebab belum sepenuhnya dipasangi turap beton. Karena itu, bebrapa parit yang masih menggunakan barau kayu akan diganti dengan turap beton. 

"Jika sudah diturap, maka penampang basah parit akan menjadi aman. Sehingga debit air yang masuk ataupun keluar bisa mudah dikalkulasi," ucapnya.

Untuk jangka pendek, Edi mengajak warga Kota Pontianak menjaga lingkungan tetap bersih dengan tidak membuang sampah dan menutup parit yang ada. 

"Jika membangun maka beberapa kawasan harus lebih tinggi dari jalan," sarannya.***

Leave a comment