Polres Kapuas Hulu Gagalkan 80 KG Narkoba di Badau, AKBP Roberto: Tunggu Keterangan Polda Kalbar

2025-08-23 17:43:18
Caption: Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Roberto. (Insidepontianak/Teofilusianto Timotius).

KAPUAS HULU, insidepontianak.com - Jajaran Polres Kapuas Hulu dikabarkan berhasil menggagalkan penyelundupan 80 kilogram narkoba jenis sabu di perbatasan Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, belum lama ini. 

Tak hanya itu, dalam penyergapan itu juga Polres Kapuas Hulu berhasil mengamankan puluhan butir ekstasi. Sejumlah pihak saat dikorfirmasi memilih tak banyak berkomentar, 

Sementara Kapolres Kapuas Hulu AKBP Roberto pun tampak enggan membeberkan data lengkap terkait kapan tepatnya keberhasilan penangkapan tersebut.

Meskipun informasi yang didapat insidepontianak, penangkapan 80 kg narkoba itu terjadi di Desa Janting, Kecamatan Badau pada awal Agustus lalu, tepatnya Senin (4/08/2025).

"Tunggu konfirmasi Polda Kalbar," ucapnya.

Saat didesak awal media, AKBP Roberto kembali bersuara, meski tak secara eksplisit menerangkan kronologis kejadian, ia memastikan barang bukti tersebut sudah ada di tangan Polda Kalbar.

"Barang bukti dan para tersangka sudah geser ke Polda. Tunggu rilis Polda Kalbar," katanya tanpa banyak keterangan resmi. 

 AKBP Roberto juga memastikan ada warga negara asing yang terlibat, meski tak menyebut apakah itu masuk dalam jaringan internasional, tapi tersangka berasal dari Indonesia dan Malaysia.  

"Tersangka melibatkan dua negara, yaitu Indonesia hingga Malaysia. Nanti keterangan pers akan disampaikan di Polda Kalimantan Barat, tunggu saja," kata AKBP Roberto.

Ia pun memilih bungkam saat ditanya lebih lanjut mengenai penangkapan tersebut, mengingat dari sejumlah informasi yang beredar bahwa peristiwa tersebut sudah lama tapi belum dipaparkan kepada publik. 

Sementara  Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan mengapresiasi upaya Polres Kapuas Hulu yang berhasil menggagalkan penyeludupan narkoba seberat 80 kg di perbatasan tersebut.

"Patut kita apresiasi penangkapan itu," katanya.

Menurut Bupati Fransiskus, wilayah perbatasan cukup luas hingga rentan penyelelundupan dan ini harus menjadi pengawasan serius, terutama perbatasan agar lebih diperketat. 

"Kita juga minta agar petugas di perbatasan lebih memperketat pengawasan terhadap pelintasan barang dan orang terutama di jalan tikus atau jalur tidak resmi," pinta Fransiskus. (*) 

Leave a comment