Pemkab dan DPRD Sanggau Sepakati APBD 2026 Rp1,6 Triliun

2025-11-26 16:58:42
Foto: Insidepontianak.com -- Bupati Sanggau, Yohanes Ontot bersama berjabat tangan dengan Ketua DPRD Sanggau, Hendrikus Hengki usai menandatangai nota kesepakatan persetujuan APBD tahun 2026.

SANGGAU, insidepontianak.com -- Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sanggau tahun 2026 akhirnya disepakati dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sanggau.

APBD Kabupaten Sanggau tahun 2026 yang telah disepakati sebesar Rp1,607 triliun. Adapun struktur APBD yang telah disakati terdiri dari pendapatan daerah Rp1,607 triliun, belanja daerah sebesar Rp1,754 triliun. Kemudian, penerima pembiayaan daerah sebesar Rp147,950 miliar.

"Saya mengucapkan terimakasih kepada DPRD Kabupaten Sanggau yang telah mengkritisi, memberikan saran masukan selama pembahasan RAPBD sehingga pada hari bisa kita sepakati bersama," kata Bupati Sanggau, Yohanes Ontot saat menyampaikan pendapat akhir dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sanggau di Ruang Rapat Lantai III DPRD pada Rabu (26/11/2025) siang.

Dengan anggaran yang minim, Ontot bilang pemerintah daerah tetap berusaha maksimal dalam melaksanakan pembangunan. Kata Dia, kebutuhan untuk pelayanan publik tetap menjadi prioritas utama.

"Ambisi-ambisi yang lainnya kita sesuaikan lah, tapi kebutuhan-kebutuhan yang krusial untuk pelayaan publik tetap kita lakukan," ujarnya.

Kemudian, Ontot mengajak semua pihak untuk turut mengawasi pelaksanaan APBD tahun 2026.

"Saya mengajak kita semua baik pemerintah maupun masyarakat untuk bersama-sama mengawasi pelaksanaan APBD tahun 2026, agar dapat berjalan semestinya sesuai peraturan perundang-undangan," harapnya.

Lalu, Ketua DPRD Kabupaten Sanggau,  Hendrikus Hengki menambahkan kesepakatan APBD 2026 merupakan komitmen bersama untuk memastikan keberlanjutan pembangunan.

Menyikapi, pemotongan transfer keuangan daerah (TKD) oleh Pemerintah Pusat yang mengakibatkan berkurang nilai APBD Hengki menilai kondisi tersebut harus dihadapi bersama. Salah satu strateginya, kata Dia, melakukan efisiensi belanja daerah dan mengutamakan skala prioritas pembangunan.

"Kita tau ruang fiskal kita semakin sempit akibat dari pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat. Karena itu, efisiensi harus kita lakukan dan anggaran yang ada kita fokuskan untuk hal-hal prioritas," pungkasnya Hengki.

Leave a comment