Finlandia Jadi Anggota NATO ke-31, Rusia Meradang Janji Ambil Tindakan Balasan
BRUSSEL, insidepontianak.com - Finlandia pada Selasa resmi menjadi anggota ke-31 Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan mengakhiri posisi netral, setelah merasa terancam akibat Invasi Rusia di Ukraina.
Finlandia bersama-sama Swedia mendaftar menjadi anggota baru aliansi militer tersebut Mei tahun lalu guna mencari perlindungan dari Rusia melalui jaminan pertahanan kolektif NATO.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyebut keanggotaan Finlandia dalam aliansi tersebut sebagai kemajuan dalam menjaga keamanan Skandinavia dan NATO secara keseluruhan.
"Ini menjadi hari yang baik untuk keamanan Finlandia, untuk keamanan Skandinavia dan untuk NATO secara keseluruhan," kata Stoltenberg.
Namun, lamaran Swedia menjadi anggota NATO masih tertahan, karena Turki yang menjadi salah satu anggota NATO menganggap Stockholm menolak mengekstradisi para tersangka teroris di negaranya.
Anggota NATO lainnya, Hungaria, juga berkeberatan dengan masuknya Swedia.
Kedua negara Skandinavia itu bergabung dengan Uni Eropa pada 1995, tetapi tidak bergabung dengan NATO demi menghindari provokasi Rusia yang menentang perluasan aliansi itu mendekati perbatasannya.
Akan tetapi, invasi Rusia di Ukraina sejak Februari tahun lalu telah mendorong NATO mempertimbangkan kembali status kedua negara Skandinavia itu dan melakukan langkah yang bisa mengubah lanskap geopolitik Eropa.
Pada Selasa, NATO mengadakan perayaan di markas besarnya di Brussel untuk menyambut masuknya Finlandia dalam NATO.
Sebelum Finlandia, Makedonia Utara adalah negara terakhir yang diterima masuk aliansi itu pada Maret 2020.
Finlandia Dapat Jaminan Keamanan
Finlandia mendapat jaminan keamanan yang kuat setelah resmi menjadi anggota ke-31 Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
“Sulit membayangkan hari yang lebih baik dalam merayakan ulang tahun berdirinya NATO sembari menyambut anggota baru aliansi ini," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan, Selasa, dalam perjalanannya menuju pertemuan para menteri luar negeri NATO.
Dia merujuk penandatanganan Perjanjian Washington yang menjadi dasar pembentukan NATO pada 4 April 1949.
Pada tanggal yang sama pula tahun ini, Finlandia secara resmi menjadi anggota dan benderanya segera dikibarkan di markas NATO dalam sebuah seremoni.
“Finlandia akan mendapatkan jaminan keamanan yang ketat yang didasarkan kepada prinsip pertahanan bersama seperti tercantum dalam pasal lima Perjanjian Washington", ujar Stoltenberg.
"Aturan 'satu untuk semua, semua untuk satu' kini akan berlaku di Finlandia,” sambung dia.
Dia mengatakan mengingat proses ratifikasi permohonan keanggotaan Swedia masih belum rampung, maka negara tersebut berada dalam posisi yang jauh lebih baik sebagai undangan.
Stoltenberg berjanji akan berupaya keras guna menuntaskan ratifikasi tersebut dan menggelar lagi pertemuan antara wakil-wakil Turki, Finlandia, dan Swedia.
Rusia Meradang
Kremlin pada Selasa memperingatkan bahwa Rusia akan mengambil tindakan balasan setelah Finlandia resmi bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
“Kremlin percaya bahwa hal ini dapat memperburuk keadaan. Perluasan NATO adalah gangguan terhadap keamanan kami, kepentingan Federasi Rusia. Kami akan mengambil tindakan balasan untuk memastikan keamanan taktis dan strategis kami," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam konferensi pers.
Peskov tidak menjelaskan jenis tindakan balasan yang akan diambil Rusia dalam menjawab bergabungnya Finlandia ke dalam NATO.
Dia hanya menyebut Rusia akan mengambil tindakan balasan yang "dianggap perlu". Menurut dia, Angkatan Bersenjata Rusia akan melaporkan kegiatan apa saja yang dilakukan NATO di Finlandia.
“Percayalah, militer kami akan memberi tahu kami tentang segala sesuatunya tepat pada waktunya. Kami akan mencermati apa yang terjadi di Finlandia, bagaimana blok Atlantik Utara ini mengeksploitasi wilayah di Finlandia dengan menempatkan senjata, sistem, dan infrastruktur yang mendekati perbatasan kami yang berpotensi mengancam kami," tandas Peskov.
"Tindakan balasan diambil tergantung kepada ini semua," sambung dia.
Finlandia memutuskan bergabung dengan NATO setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 yang ditempuh Moskow untuk mencegah Ukraina bergabung dengan aliansi militer pimpinan AS itu.
Pada Selasa, Finlandia resmi menjadi anggota ke-31 NATO dan mengakhiri posisi netralnya selama puluhan tahun.
Finlandia memiliki perbatasan sepanjang 1.340 kilometer dengan Rusia, maka perbatasan NATO dengan Rusia bertambah menjadi hampir dua kali lipat.(ant)***
Leave a comment