Tiga Gunung Tertinggi di Sumut, Ada di Tanah Karo: Ketika Sinabung Dikalahkan Sibuatan
MEDAN, insidepontianak.com - Gunung tertinggi di Sumatra Utara (Sumut) kini bukan Gunung Sinabung lagi. Tahta ini telah beralih ke gunung yang juga berada di Tanah Karo, yakni Gunung Sibuatan.
Artinya kini Gunung Sinabung menjadi gunung tertinggi kedua di Sumut setelah Gunung Sibuatan. Sementara peringkat ketiga diduduki gunung yang ada di Tanah Karo juga, Gunung Sibayak.
Perubahan posisi gunung di Tanah Karo ini terjadi karena Gunung Sinabung yang puncaknya tergerus akibat erupsi. Sedangkan Gunung Sibuatan yang sebelumnya berada di posisi dua gunung tertinggi di Sumut tak berubah.
Mengutip indonesiana.id dan traveloka.com, Selasa (13/6/2023), mulanya Gunung Sinabung merupakan pemegang predikat gunung tertinggi, yakni 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Namun, karena mengalami beberapa kali erupsi di tahun 2010– 2016, ketinggian Gunung Sinabung pun berubah menjadi 2.451 mdpl.
Sementara Gunung Sibuaten yang memiliki ketinggian 2.457 mdpl atau enam meter lebih tinggi pun resmi menjadi gunung tertinggi di Sumut.
Berada di posisi tiga adalah Gunung Sibayak dengan ketinggian 2.212 mdpl. Selepas itu, baru gunung dari kabupaten lain, yakni Mandailing Natal, Gunung Sorik Marapi masuk dalam daftar kerana memiliki ketinggian 2.145 mdpl.
Nah, berikut informasi tentang tiga gunung tertinggi di Sumut dan tiga-tiganya berada di Tanah Karo:
1. Gunung Sibuatan
Lokasi rinci dari gunung ini sejatinya berada di perbatasan Kabupaten Karo dan Kabupaten Dairi. Titik lokasinya tidak jauh dari Danau Toba dan masih berada pada deretan Pegunungan Bukit Barisan.
Sebenarnya nama gunung ini adalah Sibuaten, dalam bahasa Karo disebut Deleng Sibuaten. Namun, belakangan lebih sering disebut Gunung Sibuatan. Gunung ini menjadi salah satu incaran para pendaki gunung.
Ya, Gunung Sibuatan ini dikenal dengan trek pendakian yang cukup sulit dengan medan yang cukup ekstrem lembab dan licin. Selain itu, para pendaki memerlukan waktu sekitar 7-9 jam untuk mencapai puncaknya.
Pemandangan matahari terbit dan terbenam di Gunung Sibuatan adalah salah satu yang terbaik. Pemandangan matahari terbit, dari Puncak Timur, tampak sempurna dengan latar belakang Danau Toba dan Pulau Samosir.
Sementara jika ingin menikmati keindahan matahari terbenam, dari Puncak Barat, akan tersaji lengkap dengan latar belakang Gunung Sinabung dan Taman Nasional Gunung Leuser.
2. Gunung Sinabung
Sebelum menjadi gunung berapi paling aktif, Gunung Sinabung pernah menjadi gunung paling mudah dijangkau di Sumatra. Namun karena erupsi yang bisa dikatakan tak pernah berhenti sejak 2010, jalur pendakian pun akhirnya ditutup.
Sejatinya ada 2 jalur pendakian yang dapat dipakai oleh para pendaki ketika ingin menikmati puncak dari Gunung Sinabung. Yakni melalui Danau Lau Kawar, jalur ini banyak dipilih dan dipakai para pendaki karena lebih cepat untuk sampai ke puncak gunung.
Jalur pendakian kedua yakni melalui sebuah desa yang bernama Desa Mardinding yang memiliki medan pendakian lebih terjal dan curam dibandingkan jalur satunya.
Secara umum, waktu yang ditempuh untuk mencapai puncak gunung yang secara administratif terletak di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo ini adalah 5-6 jam perjalanan. Hal ini dikarenakan kondisi medan perjalanan yang cukup menantang sehingga membutuhkan konsentrasi dari para pendaki.
Nyatanya, pasca erupsi 2013 silam, pemandangan yang terlihat di sepanjang jalur pendakian jadi semakin eksotis. Bekas lava yang mengeras menjadi batu menghiasi panorama sekitar dengan bentuk yang unik.
3. Gunung Sibayak
Gunung Sibayak merupakan gunung merapi aktif dan terakhir meletus pada 1881. Bagi pemula, mendaki Gunung Sibayak akan menjadi destinasi yang tepat. Pasalnya, untuk mendakinya relatif gampang dan letaknya pun tak begitu jauh dari Kota Medan.
Oleh sebab itu, tak heran banyak pendaki yang memilih naik gunung pada malam hari. Idealnya, bisa melihat sunrise di puncak gunung ini bila mulai mendaki pada pukul dua dini hari.
Meski memulai perjalanan pada pagi buta, tak perlu takut karena hadirnya lampu-lampu dari rumah penduduk yang turut menerangi langit.
Gunung Sibayak ini juga sering disebut sebagai Gunung Raja karena sibayak berarti raja. Dalam cerita para penduduk Tanah Karo, dulunya kawasan itu dikuasai oleh empat raja atau sibayak yakni Sibayak Lingga, Sarinembah, Suka, Barusjahe, dan Kutabuluh.
Yang jelas, Gunung Sibayak menawarkan berbagai daya tarik wisata seperti berkemah, melihat kawah aktif Gunung Sibayak, berburu matahari terbit, hingga menikmati keindahan Gunung Sinabung dan Kota Berastagi dari ketinggian.
Demikian informasi soal atap Sumut, tiga gunung tertinggi yang semuanya berada di Tanah Karo. Yakni Gunung Sibuatan, Gunung Sinabung, dan Gunung Sibayak. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***
Leave a comment