Banyak Manfaat Cabut Gigi di Dokter, tapi Tunda jika Anda Mengalami Kondisi Ini

2024-09-27 14:35:23
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Cabut gigi mungkin bukan sebuah pekerjaan sulit, bisa dilakukan sendiri. Namun, idealnya dilakukan dokter karena pada kondisi tertentu dia bisa berbahaya. Ya cabut gigi sepertinya sepele dan tak perlu dokter, padahal memiliki risiko. Pasalnya dalam kondisi tak bagus, cabut gigi bisa menyebabkan keparahan yang lain. Kehadiran dokter tentu diperlukan guna melihat kondisi Anda. Pada situasi tertentu, pekerjaan cabut gigi malah sebaiknya ditunda meski gigi telah sedemikian goyang. Mengutip halodoc.com, Jumat (14/7/2023), cabut gigi adalah prosedur untuk mengangkat gigi, bisa hanya satu gigi atau bahkan lebih. Idealnya dilakukan oleh ahli bedah gigi menggunakan alat dan perlengkapan medis yang lengkap. Pasalnya, tindakan ini membutuhkan anestesi lokal, umum, atau sedasi, tergantung kondisi. Seperti operasi kecil lainnya, evaluasi medis yang cermat perlu dokter lakukan sebelum prosedur. Dokter gigi berusaha untuk melindungi gigi alami bila memungkinkan. Namun, jika gigi sudah tidak dapat direstorasi dan alami kerusakan parah, pencabutan diperlukan. Pencabutan dilakukan bila kerusakan gigi yang parah, termasuk gigi berlubang. Gigi patah. Impaksi gigi. Gigi berjejal. Penyakit gusi yang parah. Hingga, jika alami luksasi gigi atau cedera gigi lainnya. Yang jelas, banyak manfaat cabut gigi. Sebut saja penyelarasan gigi. Yakni cabut gigi dapat berguna untuk membuat gigi selaras dengan benar. Ukuran gigi yang tidak sesuai atau adanya jumlah gigi yang berlebih dapat diatasi dengan cara ini. Dokter gigi akan menentukan tindakan yang tepat agar gigi lebih rapi. Bisa juga untuk mencegah infeksi. Yakni, seseorang yang mengalami kerusakan pada gigi berisiko alami pertumbuhan bakteri di mulut sehingga rentan alami infeksi. Masalah ini dapat Anda perbaiki dengan terapi saluran akar dan konsumsi antibiotik. Namun yang patut diperhatikan, ada beberapa kondisi yang membuat prosedur pencabutan perlu Anda tunda atau tidak bisa Anda lakukan, yaitu: 1. Sedang demam, mual, atau muntah-muntah. 2. Sedang hamil trimester pertama atau ketiga. 3. Mengalami retak pada rahang. 4. Mengidap diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan irama jantung, atau penyakit kronis lainnya yang tidak terkontrol. 5. Ada infeksi pada gusi. 6. Gigi ada di area yang pernah terkena radioterapi. 7. Gigi dekat dengan jaringan tumor ganas. Ada juga beberapa kondisi medis yang perlu diinformasikan pada dokter, jika Anda akan menjalani cabut gigi, yaitu: 1. Masalah pada jantung, seperti penyakit jantung bawaan. 2. Masalah atau penyakit pada kelenjar tiroid. 3. Penyakit hati. 4. Penyakit ginjal. 5. Sistem imun yang lemah, misalnya akibat HIV. 6. Riwayat endokarditis karena infeksi bakteri. 7. Sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu termasuk suplemen, vitamin, dan produk herbal. Demikianlah soal cabut gigi, tindakan yang banak manfaat bagi kesehatan. Namun, tetap perhatikan kondisi Anda agar jangan salah langkah. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment