Keterbatasan Anggaran, PUPR Kayong Utara Fokus Pelihara Jalan yang Ada

2025-10-07 14:50:05
Jalan Lingkar Tanjung Belimbing–Payak Itam tampak sedang diperbaiki pihak Dinas PUPR Kayong Utara/IST

KAYONG UTARA, insidepontianak.com – Di tengah keterbatasan anggaran daerah, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kayong Utara memastikan infrastruktur jalan tetap fungsional.

Meski faktanya belum bisa melakukan pembangunan baru secara besar-besaran, sejumlah ruas jalan penting tetap dikerjakan melalui program swakelola yang bersumber dari APBD.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kayong Utara, Suhada, mengatakan hingga saat ini terdapat tiga ruas jalan yang telah selesai dikerjakan dan telah berfungsi dengan baik. 

“Untuk tahun ini, Jalan Manunggal sudah tuntas. Jalan Lingkar Tanjung Belimbing–Payak Itam sudah bisa dilalui dengan perkerasan telport lapen, sementara Jalan Teluk Batang–Seponti segmen Masbangun juga sudah fungsional dengan lapisan LPA,” ungkap Suhada, Selasa (7/10/2025).

Selain tiga ruas tersebut, kata Suhada, saat ini pihaknya juga masih memproses pekerjaan di dua lokasi lainnya, yakni Jalan Kamboja di Desa Satai Lestari dan Jalan Sepakat. Kedua ruas itu menjadi jalur penting bagi aktivitas masyarakat dan perekonomian lokal. 

“Progresnya sedang berjalan di lapangan. Kami berharap cuaca bersahabat agar pengerjaan bisa selesai tepat waktu,” ujarnya.

Namun, Suhada menegaskan, kondisi keuangan daerah yang terbatas menjadi tantangan tersendiri.

“Dengan adanya efisiensi anggaran, kami tidak mungkin melakukan pembangunan atau peningkatan jalan baru. Jadi, fokus kami saat ini adalah pemeliharaan dan rehabilitasi, bukan pembangunan besar,” jelasnya.

Menurutnya, kebijakan efisiensi ini merupakan langkah realistis untuk mempertahankan konektivitas antarwilayah di tengah keterbatasan fiskal daerah.

 “Yang penting fungsinya tetap berjalan. Kami berusaha menjaga agar jalan yang sudah ada tetap bisa dimanfaatkan masyarakat,” kata Suhada.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa upaya pemeliharaan ini juga menyentuh aspek pemerataan pembangunan. 

“Infrastruktur jalan adalah urat nadi ekonomi masyarakat, terutama di wilayah pesisir dan perbatasan. Jadi meskipun dengan anggaran terbatas, kami akan tetap bekerja semaksimal mungkin,” tutupnya. (*)

Leave a comment