Bupati Martin Rantan Berbela Sungkawa atas Wafatnya Wapres ke 9 Hamzah Haz

2024-11-22 01:20:48
Bupati Ketapang Martin Rantan/ist

KETAPANG, insidepontianak.com -  Bupati Ketapang Martin Rantan menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Wakil Presiden RI ke-9,  Hamzah Haz pada Rabu (24/7/2024) di Jakarta.

"Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Ketapang  turut berduka cita atas wafatnya Wakil Presiden RI ke-9, Docktor Haji Hamzah HAZ pada hari ini Rabu, 24 Juli 2024, di Jakarta” kata Bupati,  disaat menghadiri  acara adat Kanjan Serayong upoi Kenduruhan Bajir.

Bupati ikut mendoakan semoga seluruh amal ibadah almarhum semasa hidupnya diterima Tuhan yang Maha Esa, dan kepada sanak keluarga dan kerabat diberikan ketabahan dalam menghadapinya.

Hamzah Haz merupakan Putera terbaik dari  Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Pria kelahiran Ketapang  pada 15 Februari 1940 ini meninggal di usia 84 tahun. Sejak lulus dari SMEA di Pontianak, mengawali karier sebagai wartawan sebelum melanjutkan pendidikan di Akademi Koperasi Yogyakarta. 

Pada 1965, Hamzah kembali ke Pontianak dan kuliah di Universitas Tanjungpura, jurusan ekonomi perusahaan.

Karier Hamzah dimulai pada tahun 1971 ketika dia menjadi Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama atau DPW NU Kalimantan Barat. Pada tahun yang sama, dia terpilih sebagai wakil rakyat bagi NU. Setelah fusi NU dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah aktif di PPP sebagai Ketua Umum dan menjadi anggota DPR RI dari 1971 hingga 1999.

Pada 1998, Hamzah diangkat sebagai Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden BJ Habibie. Namun, dia mengundurkan diri setahun kemudian akibat desakan masyarakat agar pimpinan partai tidak merangkap jabatan menteri.

Pada 6 Oktober 1999, Hamzah terpilih sebagai Wakil Ketua DPR-RI periode 1999-2004. Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur kemudian memintanya menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat pada Kabinet Persatuan Nasional. Namun, Hamzah kembali mengundurkan diri setelah dua bulan menjabat untuk fokus pada partainya.

Puncak karier politik Hamzah terjadi ketika almarhum  terpilih sebagai Wakil Presiden RI menggantikan Megawati Soekarnoputri yang naik menjadi Presiden pada 2001. Pemilihan oleh 700 anggota MPR itu mengunggulkan Hamzah atas Susilo Bambang Yudhoyono dan Akbar Tandjung. (Fauzi)

Leave a comment