Rekam Jejaknya Nyata, Heri Mustamin: Tak Ada Alasan Menolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

2025-11-13 16:50:21
Ketua Fraksi Golkar DPRD Kalbar, Heri Mustamin. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com – Ketua Fraksi Golkar DPRD Kalimantan Barat, Heri Mustamin, menilai penetapan Presiden kedua RI Muhammad Soeharto sebagai Pahlawan Nasional merupakan keputusan yang sangat tepat. 

Baginya, rekam jejak sejarah Soeharto yang penuh pengabdian dan kontribusi nyata bagi bangsa sudah menjadi bukti atas kelayakan gelar tersebut.

Menurutnya, dalam penetapan gelar pahlawan nasional, ada dua faktor penting yang harus diperhatikan, yakni sejarah perjuangan seseorang dan pengabdiannya terhadap bangsa dan negara.

“Jejak rekam sejarah tidak pernah berbohong. Siapa pun yang menorehkan jasa besar untuk bangsa, layak mendapat tempat dalam sejarah. Dan Pak Harto adalah salah satunya,” ujar Heri Mustamin. 

Anggota DPRD Kalbar ini menjelaskan, Soeharto bukan hanya seorang prajurit dan perwira yang berjuang merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga dikenal sebagai Bapak Pembangunan. 

Ia dikenal telah menata bangsa dengan sistem dan arah pembangunan yang jelas. Karena itulah, TAP MPR sudah menegaskan, Soeharto adalah Bapak Pembangunan Indonesia. 

Legislator Partai Golkar menilai, kontribusi Soeharto dalam membangun Indonesia sangat nyata, baik dari sisi pembangunan fisik maupun spiritual.

Ia menyebut, Soeharto menjadi satu-satunya presiden yang memprakarsai pembangunan 99 masjid di seluruh Indonesia, serta mendirikan banyak yayasan yang memberikan beasiswa bagi generasi muda agar menjadi sumber daya manusia yang tangguh dan cerdas.

“Beliau memikirkan bangsa ini secara utuh. Tidak hanya membangun gedung dan jalan, tapi juga membangun manusia,” katanya.

Terkait pro dan kontra di masyarakat, Heri menilai itu merupakan hal wajar. Namun ia mengingatkan, sebagai bangsa yang berketuhanan, masyarakat seharusnya tidak hanya melihat sisi buruk seseorang, tetapi juga menghargai jasa dan perjuangannya.

“Manusia tidak ada yang sempurna. Kesempurnaan hanya milik Tuhan. Tapi dari jejak sejarahnya, jasa Pak Harto jauh lebih besar dari kekurangannya,” ujarnya.

Heri juga menyinggung soal anggapan Soeharto sebagai pemimpin otoriter. Menurutnya, setiap bangsa membutuhkan ketegasan agar negara tetap tertib dan aman.

“Kalau menegakkan aturan dianggap otoriter, maka negara ini tidak akan pernah tertib. Justru karena ketegasan itulah Indonesia bisa maju pada masa itu,” ucapnya.

Disisi lain, Heri menilai survei yang menunjukkan lebih dari 80 persen rakyat Indonesia mendukung Soeharto sebagai pahlawan nasional. Persentase tersebut merupakan bukti kuat bahwa masyarakat menilai berdasarkan realita sejarah, bukan sekadar opini politik.

“Kalau mau dibandingkan dengan pahlawan lain, semuanya layak. Tapi kalau dihitung dari rekam sejarah dan kontribusi nyata, Pak Harto sangat layak,” tegasnya lagi.

Ia berharap penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto dapat menjadi momentum refleksi dan kebangkitan bagi bangsa Indonesia.

“Semoga ini menjadi doa bersama agar bangsa ini lebih maju, dengan meneladani nilai-nilai perjuangan dan pengabdian yang sudah ditinggalkan Pak Harto sebagai tinta emas sejarah Indonesia,” tutupnya. (Andi). 

Leave a comment