Harga Cabai Sempat Anjlok ke Rp5.000, Petani Cabai di Sambas Kini Mulai Bernapas Lega

2025-11-21 17:12:37
Kebun Cabai milik petani bernama Yogi di Desa Sungai Baru Kecamatan Teluk Keramat. (istimewa).

SAMBAS, insidepontianak.com - Yogi (24), petani cabai di Desa Sungai Baru, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, kembali bisa sedikit menghela napas lega.

Ia masih mengingat betul jatuhnya harga cabai saat puncak panen sebulan lalu. Pada panen Oktober 2025, harga cabai anjlok hingga menyentuh titik terendah, hanya Rp5.000 per kilogram di tingkat petani.

“Sudah beberapa minggu turun naik harga cabai, dari harga Rp115 ribu anjlok ke Rp5.000 per kilogram,” katanya, Jumat (21/11/2025). 

Meski sempat terpukul, Yogi mengaku tak menyerah. Ia tetap merawat tanaman cabainya dan bertahan menghadapi fluktuasi harga. Usahanya kini mulai terbayar. Harga cabai berangsur naik dan membuatnya kembali optimistis.

“November ini sudah agak pelan naik, harga cabai di kisaran Rp27 ribu per kilogram,” ujarnya.

Yogi menilai, anjloknya harga beberapa minggu lalu tak lepas dari banjirnya pasokan cabai dari luar Kalimantan Barat, terutama dari Pulau Jawa.

“Petani cabai kami sempat terkendalanya harga murah karena cabai dari pulau luar masuk ke Kalbar, jadi banjir cabai di pasaran,” katanya.

Melimpahnya kiriman cabai dari Jawa membuat stok di pasar besar terpenuhi. Akibatnya, cabai lokal hanya terserap di pasar-pasar sekitar desa dengan harga yang jauh lebih rendah.

“Otomatis cabai lokal di desa kami ini hanya untuk mensuplai ke pasar-pasar terdekat saja, jadi harganya murah-murah,” ungkapnya.

Di lahan seluas sekitar 0,5 hektare miliknya di Desa Sungai Baru, Yogi menanam kurang lebih 3.500 batang cabai. Ia dikenal sebagai salah satu petani muda yang cukup aktif dan tekun mengembangkan usahatani di desanya.

Pergerakan harga yang kini berangsur membaik kembali memompa semangat Yogi. Ia kian yakin untuk terus menanam cabai dan menjaga suplai ke pasar, meski harga masih belum setinggi sebelumnya.

Ia menyebut, kenaikan harga kali ini juga dipengaruhi faktor musim. Memasuki penghujan, sejumlah wilayah di Pulau Jawa terdampak banjir sehingga pasokan cabai dari sana berkurang.

“Saat ini berkenaan memasuki musim banjir, musim ada hujan, jadi agak naik karena di Jawa sana ada banjir,” jelasnya.

“Cabai jadi sedikit yang dikirim atau masuk ke Kalbar, khususnya ke Sambas. Jadi hanya cabai lokal yang mengirim ke pasar-pasar, jadi agak naik lah harganya,” tutupnya. (*)

Leave a comment