Jalan Diperbatasan Indonesia-Malaysia Memprihatinkan, BMSDA Sanggau Pastikan Usulkan Perbaikan di 2024

2024-12-19 23:37:58
Ilustrasi
SANGGAU, insidepontianak.com - Kondisi jalan dari Desa Malenggang ke dusun Perimpah menuju dusun Empelas dan Dusun Sungai Tekam, Desa Sungai Tekam, Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau kondisinya memprihatikan. Jalan di wilayah perbatasan Indonesia - Malaysia sepanjang 12 kilometer tersebut becek dan berlumpur. Padahal, jalan tersebut merupakan satu-satunya akses yang dimiliki masyarakat setempat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan. "Jalannya rusak parah. Kami mohon perhatian Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat untuk melakukan perbaikan, karena dari jaman nenek moyang kami dulu sampai sekarang belum ada bantuan perbaikan dari Pemerintah," kata Kepala wilayah Dusun sungai Empelas, Desa Sungai Tekam, Kecamatan Sekayam, Filius Lemio, Rabu (5/7/2023). Dengan kondisi jalan yang rusak seperti itu, Kawil Filius Lemio mengakui masyarakat kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan. "Disini ada SD Negeri 25 Perimpah, kalau mau turun ke sekolah berangkat subuh sampai jam 9 pagi. Anak-anak banyak yang malas ke sekolah, selain karena jaraknya cukup jauh juga karena jalannya rusak parah. Begitu juga tenaga kesehatan, termasuk bidan desa kesulitan melayani masyarakat," ungkapnya. Pihaknya, lanjut Kawil Filius, setiap tahun mengajukan perbaikan ke Pemerintah tapi sampai hari ini belum ada tanggapan. "Jalan kami masih tanah kuning, harapan masyarakat dari tiga Dusun tersebut paling tidak minta latret jalan kerena daerah kami ini berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia," pungkasnya. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA), John Hendri memastikan pemerintah sudah mengusulkan perbaikan jalan tersebut. "Desa Sungai Tekam termasuk dalam lokasi priotas (Lokpri) pembangunan daerah perbatasan, dan Pemerintah Daerah 2024 telah mengusulkan anggaran perbaikan jalan Sungai Tekam melalui dana DAK Transportasi Pedesaan (Trandes). Semoga saja usulan kami ini dapat direspon oleh Kementrian Desa RI," pungkasnya. (Candra)

Leave a comment