RSUD Dr Pirngadi, Rumah Sakit Bersejarah yang Masuk Program Medan Medical Tourism
MEDAN, insidepontianak.com - Medan memiilki beberapa rumah sakit yang ditetapkan sebagai destinasi wisata medis atau medical tourism. Satu di antaranya adalah rumah sakit pemerintah yakni RSUD dr Pirngadi.
Dr Pirngadi adalah rumah sakit umum pemerintah daerah yang memiliki sejarah panjang. Rumah sakit ini ada di Jalan Prof HM Yamin, Kecamatan Medan Timur, dan dianggap pas masuk dalam program medical tourism.
Program medical tourism ini tak lain karena posisi Medan yang sangat dekat dengan negara tetangga. Itulah sebab, RSUD Dr Pirngadi dan rumah sakit lainnya diharapkan bisa menahan laju tren berobat ke luar negeri.
Mengutip kanal Youtube Dinas Pariwisata Kota Medan, Sabtu (3/6/2023), terlihat jelas perubahan di RSUD Pirngadi. Tidak hanya soal fisik rumah sakit, pelayanan juga diset sedemikian rupa agar menarik.
RSUD Dr Pirngadi, milik Pemerintah Kota Medan, dalam video unggahan tersebut terlihat mempromosikan segala fasilitas yang ada, baik soal kelengkapan maupun pelayanan hingga tampilan.
Tidak tertinggal dipamerkan juga bangunan-bangunan tua yang masih berfungsi. Pun, motto rumah sakit yang masih berbahasa Belanda.
Yang jelas, RSUD Dr Pirngadi secara gamblang memunculkan mekanisme atau tata cara berobat ke rumah sakit tersebut. Sesuatu yang mungkin jarang diketahui warga awam.
"Daripada jauh-jauh ke luar negeri, silahkan datang ke Kota Medan karena ada fasilitas yang bisa diberikan Medan Medical Tourism," begitu kata Walikota Medan, Boby Nasution, seperti dikutip dari portal.pemkomedan.go.id, Sabtu (3/6/2023).
Nah, berikut sejarah RSUD Dr Pirngadi yang disarikan dari beberapa sumber:
Secara resmi rumah sakit ini diberi nama RSUD Dr Pirngadi pada 1979. Namun, rumah sakit ini sudah berdiri sejak 1928, tepatnya 11 Agustus 1928.
Rumah sakit ini dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda dan pelatakan batu pertamanya dilakukan oleh Maria Constantia Mackay, bocah supuluh tahun, anak dari Walikota Medan Pertama Daniel Mackay.
Rumah sakit ini diberi nama Gemente Zieken Huis. Dan, direktur pertamanya adalah Dr W Bays.
Lalu pada masa pemerintahan Jepang, rumah sakit ini diberi nama Syuritsu Byusono Ince. Sebagai direkturnya dipercayalah orang Indonesia bernama Dr Raden Pirngadi Gonggo Putra.
Baru pada 1947 rumah sakit ini diambil alih oleh Pemerintah Indonesia; baik Pemerintah Negara Bagian Sumatera Timur, Pemerintah Pusat cq Kementerian Kesehatan, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Tentu namanya berubah-ubah, meski tidak begitu signifkan.
Baru pada 1979, saat itu masih dikuasai Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, rumah sakit ini menjadi RSU Dr Pirngadi Medan. Nama ini tak lain untuk menghargai Dr Raden Pirngadi Gonggo Putra yang merupakan orang Indonesia pertama yang jadi direktur di rumah sakit tersebut.
Pada 2001, rumah sakit ini diserahkan ke Pemerintah Kota Medan dan secara langsung namanya menjadi RSUD Dr Pirngadi Medan. Kini sejak menjadi rumah sakit program medical tourism, ditetapkan pada 2022, rumah sakit ini menyiapkan dua layanan kesehatan unggulan.
Layanan kesehatan unggulan yang dimaksud adalah Klinik Spesialis THT dan Klinik Dokter Gigi Spesialis. Ada dental emergency, yakni acute dental pain, fracture dental dan dento-alveolar, immediate denture dan luksasi condyle mandibula, serta esthetic dentistry bleaching gigi.
Sementara, keunggulan Klinik Spesialis THT RSUD Pirngadi ialah penanganan rinitis alergica telinga berdenging, vertigo, dan sebagainya. Selain itu, rumah sakit ini juga menjadi rumah sakit rujukan penanganan stroke akut.
Demikian sekadar informasi soal RSUD Dr Pirngadi. Ya, sebuah rumah sakit milik pemerintah yang sarat sejarah, namun tetap eksis meski harus bersaing dengan rumah sakit lain di Medan maupun luar negeri. (Adelina). ***
Leave a comment