Dinas Tanaman Pangan Kalbar Diminta Cermati Persoalan Produksi Padi Kian Turun
PONTIANAK, insidepontianak.com – Pelaksana Harian atau Plh Sekda Kalbar, Alfian Salam menyebut, produksi padi per Januari hingga September 2023 terus mengalami penurunan.
Akibatnya, harga beras naik. Ini terjadi akibat permintaan di pasar tak sebanding dengan produksi padi lokal yang dihasilkan.
Alifan pun menegaskan, persoalan ini menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Kalbar untuk dilakukan penanganan dengan cemat.
“Kami akan komunikasikan dengan teman-teman di Dinas Tanaman Pangan,” kata Alfian Salam, Senin (11/9/2023).
Ia pun meminta, Dinas Tanaman Pangan Kalbar dapat mencermati kondisi produksi padi yang semakin hari-semaik menurun berdampak pada kenaikan harga beras. Agar ada langkah-langkah strategis untuk mengatasinya.
Menurut Alfian, kenaikan harga beras medium di kabupaten/kota di Kalbar mulai terjadi dari Januari hingga September 2023. Peningkatan kenaikan harganya bahkan sampai 2,91 persen.
Harga beras terendah di Kota Pontianak masih di angka Rp 10.820 per kilo. Sedangkan kenaikan harga beras tertinggi terjadi di Kabupaten Sanggau dikisaran Rp 14.240 per kilo.
Adapun kenaikan harga beras premium mencapai 1,49 persen. Dengan harga terendah di Kabupaten Kubu Raya Rp 12.500 per kilo dan harga tertinggi di Pontianak, Rp 16.173 per kilo.
“Dalam upaya mengatasi kenaikan harga beras ini, kami mengimbau masyarakat dapat memanfaatkan bahan pokok selain beras,” ujar Alfian.
Misalnya, masyarakat dapat memanfaatkan pangan-pangan lokal, seperti umbi-umbian, jagung dan lain-lain sebagai pengganti beras.***
Leave a comment