Hati-Hati! Produk Skincare Mengandung Hidrokuinon dan Retinoid Bisa Rusak Kulit

2025-11-20 06:41:18
Ilustrasi - Seorang wanita sedang mengunakan produk skincare untuk kulit. (Antara)

JAKARTA, insidepontianak.com – Masyarakat harus waspada menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung bahan kimia aktif, seperti hidrokuinon dan retinoid.

Sebab, penggunaan jangka panjang bahan kimia tersebut tanpa pengawasan dokter, bisa menimbulkan efek serius bagi kesehatan kulit.

Dokter spesialis sulit, Amaranila Lalita Drijono, menjelaskan, produk dengan bahan aktif tinggi tidak boleh dipakai sembarangan. Sebab Jika dosisnya terlalu kuat, kulit bisa mengalami iritasi atau peradangan.

“Efek jangka pendek pun bisa muncul. Misalnya, kalau memakai retinol sembarangan, kulit bisa iritasi atau mengalami dermatitis kontak iritan karena belum tahan dengan dosis tinggi,” ucapnya, mengutip Antara.

Ia menjelaskan, penggunaan hidrokuinon berlebihan dapat memicu ochronosis, yaitu penumpukan zat di bawah kulit yang menimbulkan flek hitam sulit hilang. Kondisi ini bisa makin parah bila produk tetap digunakan bertahun-tahun.

Selain itu, hidrokuinon dosis tinggi juga bisa memicu alergi, membuat kulit kemerahan, bahkan meningkatkan risiko kanker kulit.

“Itulah kenapa hidrokuinon 4 persen tidak boleh dijual bebas,” tegasnya.

Hidrokuinon sendiri merupakan agen pemutih kulit. Aman digunakan jika sesuai resep dokter dan takarannya tepat. Biasanya, dokter hanya meresepkan kadar dua hingga empat persen, sementara produk yang dijual bebas dibatasi maksimal dua persen.

Amaranila juga mengingatkan agar berhati-hati dengan produk yang mengandung retinoid, turunan vitamin A yang berfungsi mempercepat regenerasi kulit.

Secara alami, kulit beregenerasi setiap 28 hari. Tapi bila kandungan retinoid terlalu tinggi, proses ini bisa terlalu cepat. Akibatnya, kulit bisa mengelupas hebat, memerah, dan menipis.

“Kulit yang menipis jadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Kalau tidak dilindungi dengan tabir surya, bisa rusak karena sinar UV masuk terlalu kuat,” jelasnya.

Penggunaan jangka panjang produk berbahan hidrokuinon atau retinoid juga berisiko menyebabkan kerusakan permanen, seperti perubahan warna kulit, penipisan kulit, dermatitis, hingga ketergantungan.

Karena itu, Amaranila menegaskan pentingnya konsultasi dengan dokter kulit sebelum memakai produk dengan bahan aktif tersebut.

“Dokter akan menyesuaikan dosis dan cara pakai sesuai kondisi kulit pasien,” ujarnya.

Produk semacam ini, lanjutnya, lebih aman digunakan malam hari. Jika dipakai siang hari, sebaiknya disertai tabir surya.

Amaranila juga mengingatkan, ibu hamil dilarang menggunakan produk yang mengandung retinoid, terutama dalam bentuk obat minum, karena bisa berdampak pada janin.***

Leave a comment