Resume Novel The Song of Achilles Karya Madeline Miller
Judul Novel: The Song of Achilles
Pengarang: Madeline Miller
Penerbit: Bloomsbury Publishing
Tebal: 378 halaman
Tahun Terbit: 2011
The Song of Achilles dimulai dengan memperkenalkan seorang pangeran Yunani yang canggung, Patroclus. Ia tidak memiliki keistimewaan sedikit pun. Hal itu mengecawakan ayahnya, Menoetius.
"That is what a son should be."
Ketika ia masih berumur 9 tahun, Menoetius membawa Patroclus ke Sparta. Ia akan melamar Putri Helen di usianya yang masih 9 tahun.
"Your son is not yet a man."
"He need not be. I am man enough for both of us."
Namun pada akhirnya lamaran Patroclus pun ditolak, dan Helen telah memilih suaminya, Menelaus. Para pelamar termasuk Patroclus bersumpah akan selalu melindungi pernikahan Putri Helen dan Menelaus.
Sampai suatu hari Patroclus tanpa sengaja membunuh seorang anak bangsawan yang tengah mengganggunya. Akibat itu, ayahnya pun murka dan mengasingkan ia ke Phtia. Di sana ia tinggal di istana Raja Peleus.
Karena rumor Patroclus yang telah membunuh seorang anak bangsawan menyebar, tidak ada yang ingin berteman dengannya. Ia selalu sendirian selama di sana. Sampai akhirnya ia bertemu anak dari Raja Peleus, Achilles.
In the huge hall, his beauty shone like a flame, vital and bright, drawing my eye against my will.
Achilles memiliki tubuh yang kekar dengan rambut pirang panjangnya yang bersinar. la merupakan keturunan dari setengah dewa dan setengah manusia. Ibunya adalah Thetis, dewi laut.
Achilles sejak lahir telah mendapatkan ramalannya. Bahwa ia akan tumbuh menjadi lelaki yang sangat perkasa, dan ia ditakdirkan untuk memenuhi tugasnya sebagai seorang petarung dengan kemampuan luar biasa.
Selama di istana, Achilles dan Patroclus berteman dekat. Namun di suatu hari, sudah saatnya Achilles keluar dari istana dan belajar di alam liar. Patroclus pun mengikuti kemana pun Achilles pergi.
Pada akhirnya, Patroclus dan Achilles menyadari bahwa mereka jatuh cinta kepada satu sama lain. Mereka menjadi semakin tak terpisahkan.
"Name one hero who was happy."
"They never let you be famous and Happy."
"I'll tell you a secret."
"Tell me."
"I'm going to be the first. Swear it."
"Why me?"
"Because you're the reason. Swear it."
Sampai suatu hari, tersebar kabar bahwa Putri Helen dari Sparta telah diculik. Achilles dipanggil kembali oleh raja dan diutus untuk ikut serta dalam perang menyelamatkan Putri Helen. Begitu juga Patroclus, yang telah bersumpah untuk selalu melindungi Putri Helen di umurnya yang saat itu masih menginjak 9 tahun.
Patroclus bertanya pada Thetis, apakah Achilles akan selamat dalam perang? Thetis menjawab, bahwa semua telah diramalkan, pada akhirnya Achilles akan gugur di sini. Thetis memberi petunjuk, bahwa Achille akan mati setelah Hector, seorang perwira dari Troy yang akan menjadi musuh mereka selama di perang.
Perang berlangsung selama bertahun-tahun. Para pasukan yang turun untuk berperang sekarang terasa seperti keluarga.
Sampai dimana muncul lah konflik di antara Achilles dan Agamemnon, pemimpin perang mereka. Dan tidak ada satu pun yang membela Achilles kecuali Patroclus.
Akibatnya, Achilles menarik diri dari pertarungan. Semua kesuksesan mereka selama ini semakin lama semakin menurun dengan ketidak hadiran Achilles. Korban lebih banyak berjatuhan. Sampai puncaknya tempat mereka selama ini menetap dihancurkan oleh rombongan Troy.
Patroclus yang berhati lembut pun merasa tidak enak hati dan berusaha untuk berpura-pura menjadi Achilles dengan menggunakan baju besi serta pedang kesayangan Achilles.
Namun tanpa sengaja Patroclus membunuh salah satu prajurit terkuat Troy, yang membuat ia pada akhirnya dibunuh oleh Hector.
Achilles yang mendengar kabar gugurnya Patroclus pun menyesal dan menyalahkan dirinya sendiri karena mempersilahkan Patroclus menggantikan dirinya. Ia dipenuhi amarah dan kesedihan setelah ditinggal oleh kekasihnya.
"You have never deserved him. I do not know why he ever loved you. You care only for yourself. I hope that Hector kills you."
"Do you think i do not hope the same?"
Cerita berlanjut dari sudut pandang Patroclus yang menjadi arwah gentayangan. Ia belum dimakamkan dan tidak bisa tenang meninggalkan Achilles sendiri di tengah rasa dukanya yang mendalam.
Achilles pun kembali berperang dan berhasil membunuh Hector. Ia juga berhasil membunuh para prajurit besar Troy. Sampai akhirnya ia gugur di tangan Paris. Ia meninggalkan dunia sambil tersenyum mengingat bahwa ia akan bertemu kembali dengan Patroclus.
Achilles smiles as his face strikes the earth.
Pada akhirnya mayat Patroclus dan Achilles dikuburkan bersama. Namun hanya nama Achilles yang ditulis di nisan, mereka merasa nama Patroclus tidak pantas disandingkan dengan nama Achilles di makamnya.
Patroclus berbulan-bulan masih menjadi arwah gentayangan mengamati dunia di sekitarnya. Sampai datang lah Thetis ke makam mereka. Patroclus berusaha untuk berbicara dengan Thetis, dan ia yakin bahwa Thetis saat ini tengah mendengarnya.
Thetis tidak pernah menyukai Patroclus. Dan ia juga tidak pernah merestui mereka. Namun Thetis hanya memiliki sedikit memori tentang putranya. Ia meminta Patroclus untuk bercerita mengenai Achilles.
"Have you no more memories?"
"I am made of memories."
"Speak, then."
Pada akhirnya, Thetis menuliskan nama Patroclus di samping nama Achilles tepat setelah Patroclus selesai bercerita. Patroclus pun akhirnya bisa beristirahat dengan tenang, dan bertemu kembali dengan Achilles di alam baka.
"Go. He waits for you."
In the darkness, two shadows, reaching through the hopeless, heavy dusk. Their hand meet, and the light spills in a flood, like a hundred golden urns pouring out the sun.***
Peresume:
Cori Nariswari Mernissi
Leave a comment