Krisantus Datangi Pelindo di Jakarta, Desak Segera Pindah ke Pelabuhan Kijing
JAKARTA, insidepontianak.com – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus, menggebrak. Ia mendatangi kantor PT Pelindo Indonesia di Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Tuntutannya tegas: Pelindo Regional II Pontianak harus segera memindahan aktivitas bongkar peti kemas ke Pelabuhan Internasional Kijing, di Kabupaten Mempawah.
Pelabuhan itu sudah diresmikan sejak 2022. Nilai pembangunannya Rp2,9 triliun. Digadang menjadi motor ekspor dan penambah pendapatan daerah.
Namun hingga kini, aktivitas bongkar muat hampir tak ada. Sepi. Pelindo Pontianak juga belum memanfaatkan fasilitas yang sudah siap pakai itu.
Padahal infrastrukturnya cukup. Pelabuhan Kijing sudah layak untuk bongkar muat peti kemas. Krisantus heran. Pelindo masih bertahan di Pelabuhan Dwikora di Pontianak.
Sementara itu, lalu lintas kontainer menuju Pelabuhan Dwikora makin meresahkan masyarakat. Jadwal operasional kerap dilanggar. Akibatnya, kecelakaan terjadi berulang. Tak sedikit nyawa melayang.
Data Satlantas Polresta Pontianak mencatat sembilan kecelakaan kontainer sepanjang tahun ini. Enam korban tewas.
Atas dasar kegelisahan itu, Krisantus mendatangi Pelindo. Ia meminta penjelasan langsung. Jajaran komisaris menyambutnya. Tiga jam berdiskusi. Namun hasilnya tak dijelaskan rinci.
“Yang pasti, saya datang menyampaikan aspirasi masyarakat Kalbar. Pelabuhan Kijing harus segera beroperasi maksimal,” tegasnya.
Ia berharap Pelindo segera menindaklanjuti aspirasi tersebut. Seluruh aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Dwikora, segera dipindah ke Pelabuhan Kijing.
“Dengan kedatangan saya ini, saya berharap ada solusi terbaik untuk Provinsi Kalbar,” ujarnya.
Namun jika Pelindo tetap lamban, Krisantus mempertanyakan keseriusannya. Sebab, mestinya tak ada lagi alasan.
“Kalau Pelindo lama-lama tidak memfungsikan Pelabuhan Kijing, ada apa? Karena, itu sebanrnya tinggal pindahkan kren dari Dwikora ke sana,” katanya.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Kalbar tengah menyiapkan regulasi baru terkait Pelabuhan Domestik Dwikora dan Pelabuhan Kijing. Tujuannya memperjelas operasional dua pelabuhan tersebut.
“Regulasinya harus tegas. Dwikora untuk domestik, Kijing untuk ekspor–impor,” ujarnya.
Ia meyakini, ketika Pelabuhan Kijing benar-benar aktif, kebutuhan jalan tol di Kalbar otomatis menjadi prioritas pemerintah pusat. Karena, mobilitas logistik meningkat. Ekonomi bergerak cepat.
“Dengan demikian, keberadaan Pelabuhan Kijing benar-benar dapat meningkatkan pertumbuhan daerah,” tutupnya.
Sebelumnya, General Manager Pelindo Regional II Pontianak, Kalbar Yanto, mengatakan pemindahan sebenarnya sudah direncanakan dua tahun lalu.
Pelabuhan Kijing pun telah menyiapkan prosesnya. Namun perpindahan tidak hanya melibatkan Pelindo, melainkan dua perusahaan swasta lainnya.
“Kalau Pelindo pindah sendiri, akan terjadi persaingan usaha tidak sehat,” katanya.
Pelindo juga sudah melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha bahwa pihaknya siap mengoperasikan peti kemas di Pelabuhan Kijing.
“Kami sudah sosialisasi agar tidak terjadi ketidakseimbangan pasar,” ujarnya.***

Leave a comment