Tim Pemenangan Midji-Didi Ajak Kampanye Gagasan Program, Jangan Jatuhkan Lawan
PONTIANAK, insidepontianak.com - Ketua Tim Pemenangan Sutarmidji-Didi Haryono, Syarif Abdullah Alkadrie mengajak seluruh pihak kampanye gagasan program. Jangan menggunakan narasi sentimen yang menyerang personal.
Baginya, kampanye hitam yang menjatuhkan lawan lewat isu-isu hukum, adalah strategi politik usang. Sudah tak relevan dan tak mencerdaskan. Bikin demokrasi jadi mundur.
Sebagaimana diketahui, baru-baru ini, Sutarmidji diganggu dengan pemberitaan isu dugaan korupsi pemberian dana hibah yayasan pendidikan Mujahidin.
Menurut Syarif, isu itu sangat politis, dan tendensius. Jelas bermotif ingin menjatuhkan. Sebab, ia menilai, proses hibah yang dipermasalahkan itu sudah dilaksanakan sesuai aturan.
“Sudah dilaksanakan dengan baik, proses sudah dijalankan. Saya kira tidak ada persoalan kalau itu," ucapnya.
"Jadi saya kira ya, hal-hal macam itu ya sangat, politis. Karena sudah jelas, sudah dibantah oleh Kejati Kalbar, bahwa tidak ada pemanggilan (terhadap Sutarmidji)," timpalnya.
Karena itu, ketua DPW NasDem Kalbar ini memandang, munculnya isu kasus dana hibah Mujahidin ini jelas bertujuan menyudutkan Sutarmidji lantaran dipandang sebagai kandidat paling kuat hari ini.
Ia pun menyesalkan cara-cara kampanye usang itu masih saja digunakan. Padahal, zaman sudah bergerak maju. Mestinya politik di era modern bertarung ide visi dan misi.
Supaya masyarakat punya peta jalan untuk memilih pemimpin yang membawa ide pembangunan berkeadilan.
“Jadi yang harus diutamakan itu visinya bagaimana? Track record-nya bagaimana? Apa iovasinya untuk kemajuan daerah. Ini yang mestinya ditonjolkan. Bukan menyerang pribadi,” ucapnya.
Ia pun memuji Sutarmidji-Didi yang selalu berkampanye dengan membawa pemikiran berbasis data. Selalu hadir saat diundang berdiskusi. Sangat terbuka dengan kritik.
“Pak Sutarmidji selama mimpin Kalbar lima tahun ini luar biasa," ucap Syarif.
Di tengah badai resesi pascapandemi Covid-19, Sutarmijdi masih bisa mengoptimalkan pembangunan.
Misalnya, pembangunan RSUD Soedarso rampung dengan fasilitas yang jauh lebih baik. Bahkan, sudah bisa melayani operasi jantung.
Kemudian jalan mantap sudah mencapai 80 persen. Sutarmidji juga berhasil mengentaskan desa sangat tertinggal dan tertinggal. Bahkan, Kalbar saat ini tercatat memiliki 1.079 desa mandiri.
Yang juga tak kalah hebat, era Gubernur Sutarmidji, PAD Kalbar naik tajam. Dari Rp1 triliun, meningkat menjadi Rp3 triliun. Angka kemiskinan pun turun. Tak sedikit SMA/SMK baru juga dibangun.
"Itu saya kira, Pak Sutarmidji sudah terbukti," tuturnya.
Berdasarkan rekam jejak berbasis data itu, Syarif menganggap Sutarmidji-Didi layak memimpin Kalbar lagi. Ia juga yakin, di kepemimpinan Sutarmidji-Didi, Kalbar bisa lebih maju.
Untuk mewujudkan cita-cita ini, ia pun menyerukan kepada semua relawan, dan simpatisan bergerak menggalang dukungan untuk memenangkan Sutarmidji-Didi di Pilgub Kalbar 2024.
Seluruh tim diminta kampanyekan program-program Midji-Didi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Mari kita bergerak bersama bagaimana pasangan yang kita usung itu bisa memenangkan kontestasi di 27 November yang akan datang,” ajaknya.***
Leave a comment