Siap Hadapi Debat Perdana Pilgub Kalbar 2024, Sutarmidji Akui Tak Ada Persiapan Khusus

2024-11-22 05:17:36
Sutarmidji-Didi Haryono memberikan keterangan pers usai cabut undi nomor urut, dan mereka mendapat nomor urut 1 sebagai pasangan calon gubernur dan wakil calon gubernur Kalbar 2024. (Insidepontianak.com/Andi Ridwansyah)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Calon Gubernur Kalimantan Barat, nomor urut 1, Sutarmidji menegaskan kesiapannya menghadapi debat publik pertama Pilgub Kalbar 2024, yang bakal digelar KPU Kalbar, Rabu (23/10/2024) malam nanti.

Debat pertama Pilkada Kalbar 2024 mengangkat tema: “Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Menciptakan Inovasi Untuk Kemajuan Daerah'.

Sutarmidji memastikan, tak ada persiapan khusus yang dilakukan menjalani debat perdana.

Yang jelas, Sutarmidji-Didi Haryono bakal menawarkan program yang realistis, yan bisa dilakukan. Utamanya dalam pembangunan SDM. 

"Tidak, ada persiapan khusus, mengalir aja. Kan kita sudah susun visi misi. Dan tinggal pendalaman serta menyesuaikan tema debat," kata Sutarmidji.

Sutarmidji memastikan, bidang kesejahteraan dan SDM menjadi hal yang bakal jadi fokusnya ke depan. Sebab, menyangkut kesejahteraan masyarakat dan SDM berkualitas.

Dalam debat nanti, mereka akan fokus dengan tawaran-tawaran yang bisa kita realisasikan. Salah satunya beasiswa untuk 5 ribu mahasiswa. Ini dalam rangka menciptakan SDM yang unggul.

"Ke depan, minimal kami akan menyediakan 5000 bea siswa untuk mahasiswa," ucap Sutarmidji.

Untuk diketahui, selama lima tahun memimpin Kalbar, Sutarmidji memang fokus dalam pembangunan SDM. Buktinya dengan sekolah gratis bagi jenjang SMA dan SMK.

Selama lima tahun kepemimpinan, Sutarmidji juga telah membangun 43 sekolah baru dan 26 revitalisasi sekolah.

Hadirnya sekolah tersebut memudahkan masyarakat mendapat layanan pendidikan dan meningkatkan lama belajar yang berimplikasi pada peningkatan IPM.

Di kepemimpinan Sutarmidji, IPM Kalbar terus mengalami peningkatan. Sejak tahun 2018, IPM Kalbar berada di angka 66,98 persen, dan hingga berakhirnya masa jabatan berada berada di angka 70,43 persen. Tak hanya itu saja, angka kemiskinan juga terus turun.

Di samping itu, angka kemiskinan Kalbar juga terus turun. Berdasarkan data BPS pada tahun 2018, berada di 7,77 persen.

Namun, penurunan terus terjadi saat Sutarmidji mejabat. Hingga berakhirnya masa jabatan Sutarmidji pada September 2023, angka kemiskinan Kalbar turun di angka 6,71 persen.***

Leave a comment