Didit-Melki Janji Perkuat Program Perlindungan Perempuan, Anak dan Disabilitas, hingga Bikin UMKM Naik Kelas
SINTANG, insidepontianak.com - Salah satu program penting pasangan calon bupati dan wakil bupati Sintang nomor urut 1, Didit Surahmayadi-Melkianus adalah memperkuat perlindungan bagi perempuan, anak dan kaum disabilitas.
Sebab, kaum perempuan, anak dan disabilitas sangat rentan terhadap perlakukan diskriminatif. Emak-emak rawan mendapat perlukan kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.
Anak-anak juga sangat rentan terhadap ancam kekerasan seksual, hingga pernikahan dini. Bahkan, tak jarang pelaku ruda paksa terhadap anak adalah orang terdekat.
Sementara kaum disabilitas juga kerap mendapatkan perlakuan ketidakadilan dalam berbagai hal.
Karena itu, bagi pasangan Didit-Melki, program perlindungan perempaun, anak dan kaum disabilitas menjadi prirotasnya jika terpilih memimpin Bumi Sentang lewat Pilkada Sintang 2024.
Janji ini disampaikan Didit saat kampanye dialogis bersama para perempuan yang digelar di Teras Kota Sintang, Sabtu (26/10/2024).
Di kesempatan itu, Didit memaparkan, kasus pernikahan dini di Kabupaten Sintang saat ini menempati urutan kedua tertinggi se-Kalimantan Barat.
Pernikahan anak membawa dampak negatif. Salah satunya, rentan bercerai. Karena secara psikologis anak belum siap menghadapi masalah orang dewasa dalam keluarga.
"Maka, ke depan kita akan memperkuat program hak anak di Kabupaten Sintang," janjinya.
Hak terhadap anak itu meliputi, hak perlindungan, hak tumbuh kembang, hak partisipasi, hak atas nama dan kewarganegaraan, hak mendapatkan pendidikan, hak untuk bermain, hak rekreasi, hak atas kesehatan dan hak atas identitas.
Di Indonesia, perlindungan anak diatur dalam beberapa undang-undang. Di antaranya, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM).
Kemudian, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Didit ingin, ana-anak di Kabupaten Sintang ke depan tumbuh dengan baik. Persoalan stunting harus entaskan. Agar anak tumbuh menjadi generasi unggul.
"Karena itu, saya ingin, Kabupaten Sintang punya forum anak. Juga ada pusat pembelajaran keluarga. Kita ingin Kabupaten Sintang menjadi kabupaten layak anak," ucapnya.
Yang juga tak kalah penting, Didit menegaskan komitmennya fokus memberikan perhatian khusus terhadap kaum Disabilitas.
Menurutnya, berdasarkan data yang ada saat ini, jumlah kaum disabilitas di Kabupaten Sintang mencapai 4 ribuan. Sangat banyak. Didit ingin memastikan, kaum disabilitas ini mendapatkan hak yang sama di semua sektor.
"Kita ingin penyandang disabilitas mendapatkan kesempatan yang sama dalam upaya mengembangkan dirinya melalui kemandirian sebagai manusia yang bermartabat," ucapnya.
Ia menegaskan, tidak boleh ada tindakan diskriminatif terhadap penyandang disabilitas. Oleh sebab itu, pemerintah harus hadir memberikan pemenuhan hak-haknya dalam segala aspek
"Mulai dari pendidikan, kesehatan, pekerjaan, politik dan pemerintahan, kebudayaan dan kepariwisataan, serta pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi," ucapnya.
Di sisi peningkatan kesejahteraan masyarakat, Didit berjanji mendorong UMKM naik kelas. Baginya, cita-cita ini sangat terbuka lebar.
Sebab, menteri UMKM saat ini dijabat Maman Abdurrahman. Putra asli daerah Kalbar. Juga Ketua DPD Golkar Kalbar. Ia sendiri diusung menjadi calon bupati oleh Partai Golkar.
"Karenanya, saya yakin, kita mampu bikin UMKM kita maju dan memberikan kesejahteraan. Kami menyiapkan program pelatihan khusus kepada pelaku UMKM di antaranya adalah UMKM go digital," katanya.
Program ini sangat penting untuk membantu pelaku UMKM memasarkan produk kerajinannya di pasar global.
Janji Didit soal perlindungan terhadap perempuan, anak, disabilitas hingga peningkatan kesejahteraan melalui penguatan UMKM disambut baik kaum perempuan yang hadir di kegiatan kampanye dialogis itu.
Untuk diketahui, pasangan Didit-Melki diusung tiga partai politik. Di antaranya, partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Partai Golkar dan Partai Gelora.***
Leave a comment