Midji-Didi Komitmen Libatkan Masyarakat dalam Pembangunan, Tawarkan 8 Strategi

2024-11-22 03:54:04
Calon Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 1, Didi Haryono tampil di debat publik Pilgub Kalbar 2024 yang digelar KPU Kalbar di Kota Singkawang pada Selasa (5/11/2024) malam. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Calon Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 1, Didi Haryono memastikan, akan melibatkan semua unsur masyarakat dalam pembangunan Kalbar. 

Sebab, masyarakat yang paling mengerti persoalan yang dihadapi. Didi Haryono memastikan, ada delapan strategi dalam pembangunan ke depan.

Hal tersebut disampaikan Didi Haryono saat debat publik Pilgub Kalbar 2024 KPU Kalbar di Kota Singkawang, Selasa (5/11/2024) malam.

“Kita punya delapan strategi yang bakal dilakukan untuk melibatkan masyrakat dalam pembangunan,” ucap Didi Haryono.

Delapan strategi itu antara lain, melakukan sosialasi berjenjang, penguatan kapasistas masyarakat, dan lewat forum diskusi lewat musrenbang tingakt, desa, kecamatan, kabupaten. 

Selanjutnya, pembentukan forum diskusi komunitas melalui musrembang, dan terakhir pemanfaatan teknologi untuk partisipasi digital. 

“Lalu melakukan evaluasi kepada masyarakat, melakukan kalaborasi melibatkan LSM yang fokus pemberdayaan dan menggandeng akademisi,” jelas Didi Haryono.

Sementara, Krisantus mengaku akan melibatkan masyrakat dalam berbagai pembangunan. Karena masyrakat dinilai yang paling mengerti persoalan. 

“Saya tidak hanya ingin duduk di meja,” ujarnya.

Debat kedua Pilgub Kalbar 2024 ini mengangkat tema: Pembangunan Infrastruktur untuk Meningkatkan Pelayanan kepada Masyarakat, Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Ramah Lingkungan, Serta Menyelesaikan Persoalan Daerah.  

Adapun pasangan Midji-Didi diusung delapan partai pilitik. Di antaranya NasDem, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKS, PSI dan Perindo. 

Adapun visi-misi Midji-Didi sebagai berikut:

Visi: Tuntasnya pembangunan infrastruktur dan perbaikan tata kelola pemerintahan menuju Kalimantan Barat mau, Sejahtera dan berkelanjutan.

Sedangkan misinya memuat delapan program strategis. Di antaranya:

Pertama, memperkuat pondasi transformasi sosial, yaitu dengan meningkatkan pembangunan kesehatan, pendidikan berkualitas yang merata dan perlindungan sosial yang adaptif.

Kedua, memperkuat pondasi transformasi ekonomi, yaitu dengan meningkatkan produktivitas ekonomi, IPTEK, inovasi, penerapan ekonomi hijau, transformasi digital, integrasi ekonomi domistik dan global, perkotaan dan pedesaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

Ketiga, memperkuat pondasi transformasi tata kelola, yaitu melakukan penataan terhadap regulasi dan tata kelola yang berintegritas dan adaptif.

Keempat, tewujudkan supremasi hukum, stabilitas, yaitu dengan melaksanakan hukum yang berkeadilan, menjaga keamanan, melaksanakan demokrasi substansial dan menjaga stabilitas ekonomi makro.

Kelima, mewujudkan ketahanan sosial, budaya, dan ekologi, yaitu dengan menjaga kerukunan umat beragama, melestarikan kebudayaan, kesetaraan gender, masyarakat inklusif, lingkungan hidup berkualitas, berkelanjutan energi, air, dan kemandirian pangan, resillensi terhadap bencana dan perubahan iklim.

Keenam, mewujudkan pembangunan kewilyahan yang merata dan berkeadlilan.
Ketujuh, mewujudkan sarana dan prasarana yang berkualitas dan ramah lingkungan. 
Kedelapan, mewujudkan kesinambungan pembangunan.***

Leave a comment