Midji-Didi Dinilai Unggul Debat Publik Kedua, Heri Mustamin: Punya Optimis dan Miliki Visi yang Jelas
PONTIANAK, insidepontianak.com - Anggota DPRD Kalbar, Heri Mustamin menilai, pasangan Midji-Didi unggul dalam debat publik kedua Pilgub Kalbar 2024, yang digelar KPU Kalbar, pada Selasa (5/11/2024) malam.
Midji-Didi adalah pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 1. Diusung delapan partai politik. Di antaranya, Golkar, Gerindra, NasDem, PKS, PAN, Demokrat, PSI dan Perindo.
Bagi Heri, dalam debat kedua itu, Midji-Didi mampu memaparkan visi pembangunan yang jelas. Pasangan ini juga diangap memiliki optimisme yang kuat menuntasan pembangunan Kalbar ke depan.
Misalnya saja dalam meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi 8 persen yang menjadi target pemerintah pusat.
"Masyarakat akhirnya bisa menilai mana paslon yang punya program realistis dan idak, mana paslon yang programnya klasik kurang memahami terkait aturan," ucap Heri Mustamin.
Baginya, arena debat kedua ini menjadi tolak ukur masyarakat menentukan pilihan. Sebab, kualitas tiga paslon dalam merumuskan program pembangunan tergambar dengan jelas.
Heri pun ingin, Kalbar ke depan dipimpin orang yang punya kapabilitas. Paham aturan dan punya inovasi dan memiliki optimisme. Sosok itu ada pada pasangan Midji-Didi.
"Pemerintahan ini harus dikelola oleh kandidat yang punya pengetahuan, kepemimpinan dan paham aturan," ucapnya.
Kalbar memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Sektor perkebunan dan sektro pertambangan cukup banyak. Harus dikelola optimal. Supaya bisa memberi kesejahteraan masyrakat.
"Karena itu, pemimpinnya harus inovatif. Bagaimana produksi pangan lebih baik, perkebunan kita tidak dikuasai perkebunan besar. Tapi bagaimana kebun masyarakat diberikan insentif pemerintah ke depan agar memberi kesejahteraan," katanya.
Di samping itu, potensi sungai juga harus dimaksimalkan. Investasi mesti dipermudah agar terbuka lapangan kerja.
"Sehingga kepala daerah selalu berpikir inovasi. Bukan pesimisme yang tinggi," katanya.
Ia mencontohkan soal peningkatan ekonomi di angka 8 persen yang ditargetkan Prabowo Subianto.
Untuk diketahui pertanyaan ini memang sempat dilontarkan Sutarmidji saat tanya jawab kepada Ria Norsan.
Sutarmidji awalnya berbicara strategi peningkatan ekonomi karena banyak pakar mengatakan peningkatan ekonomi di angka 7 persen bisa dilakukan.
Jika target itu mampu diwujudkan maka otomatis daya beli masyarakat kalangan menengah menjadi kuat. Namun, Ria Norsan pesimis target peningkatan ekonomi 7 persen itu bisa diwujudkan.
Bagi Heri, target peningkatan ekonomi 7 persen di Kalbar bukan hal yang mustahil. Sebab, Persiden Prabowo sendiri justru ingin pertumbuhan ekonomi nasional di angka 8 persen.
Karena itu, Heri melihat, pemikiran Midji-Didi yang ingin petumbuhan ekonomi Kalbar mencapai 7 persen sejalan dengan target pemerintah pusat.
Sehingga ke depan, Pemprov Kalbar hanya perlu berkolaborasi dengan pemerintah pusat dalam program-program penguatan ekonomi.
"Jadi Pak Prabowo bukan sekedar ngecap. Beliau punya visi bagaimana dengan sumber daya alam yang kita miliki membawa kesejahteraan kepada masyarakat dengan pertumbuhan ekonomi tinggi," ungkapnya.
Apalagi Kalbar sendiri, punya sumber daya alam, di sektor perkebunan, dan sungai yang belum dimanfaatkan dengan baik. Potensi-potensi ini dinilai haruslah digarap.
Karena itulah, Legislator Partai Golkar ini menilai, Midji-Didi lebih unggul dari pasangan yang lain dalam gagasan pembangunan.
Midji-Didi juga dinilai paling punya visi yang jelas. Sangat terbuka dan jujur dan realistis dalam menyampaikan capaian pembangunan yang sudah dilakukan dan yang akan dikerjakan ke depan.
"Dengan tidak bermaksud menjelekkan paslon 2 dan 3, secara objektif, dari kacamata saya sebagai anggota DPRD saya berkeyakinan paslon nomor 1 punya visi dan misi yang lebih jelas," tegas Heri.
Karena itu, dia mengajak masyarakat tak salah memilih pemimpin di Pilgub Kalbar 2024, agar pembangunan bisa berjalan berkesinambungan.***
Leave a comment