Tingkatkan Ekonomi dan Tangani Masalah Sosial, Sutarmidji: Kuncinya Tingkatkan Daya Saing Daerah
PONTIANAK, insidepontianak.com – Sutarmidji berkomitmen meningkatkan ekonomi masyarakat dengan meningkatkan daya saing daerah. Sebab, daya saing kunci percepatan pembangunan.
“Untuk meningkatkan ekonomi, sosial, perlu menjaga daya saing daerah,” kata Sutarmidji dalam debat publik Pilgub Kalbar 2024 yang digelar KPU Kalbar, Selasa (18/11/2024).
Adapun debat publik ini temanya: Menyelaraskan Kebijakan di Bidang Politik, Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih.
Sutarmidji mengatakan, ketika dirinya menjabat Gubernur Kalbar, daya saing Kalbar berada di posisi terbaik setelah Yogyakarta.
“Ini menunjukan seluruh lapisan menunjang terbaik,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, dalam bidang pelayanan perizinan, KPK juga memberi nilai Kalbar 100. Ini artinya, tak ada orang yang kesulitan orang mengurus izin.
Ini sekaligus menjawab investi di Kalbar juga tak diragukan. Pemprov Kalbar di bawah kepemimpinan Sutarmidji juga berhasil menghapus status desa sangat tertinggal.
”Tinggal desa mandiri dan maju, ini yang akan kita tingkatkan,” katanya.
Kenapa desa diperhatikan? Karena investasi bersinggung dengan desa, lalu indeks kekuatan ekonomi, sosial, dan keamanan.
“Data kita sajikan, sehingga mereka analisis mereka untuk investasi. Sehingga tak merugikan, mereka bisa menghitung kekuatan ekonomi, kemanan,” pungkasnya.
Pasangan Midji-Didi diusung delapan partai politik. Di antaranya NasDem, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKS, PSI dan Perindo.
Adapun visi-misi Midji-Didi sebagai berikut:
Visi: Tuntasnya pembangunan infrastruktur dan perbaikan tata kelola pemerintahan menuju Kalimantan Barat mau, Sejahtera dan berkelanjutan.
Sedangkan misinya memuat delapan program strategis. Di antaranya:
Pertama, memperkuat pondasi transformasi sosial, yaitu dengan meningkatkan pembangunan kesehatan, pendidikan berkualitas yang merata dan perlindungan sosial yang adaptif.
Kedua, memperkuat pondasi transformasi ekonomi, yaitu dengan meningkatkan produktivitas ekonomi, IPTEK, inovasi, penerapan ekonomi hijau, transformasi digital, integrasi ekonomi domistik dan global, perkotaan dan pedesaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, memperkuat pondasi transformasi tata kelola, yaitu melakukan penataan terhadap regulasi dan tata kelola yang berintegritas dan adaptif.
Keempat, tewujudkan supremasi hukum, stabilitas, yaitu dengan melaksanakan hukum yang berkeadilan, menjaga keamanan, melaksanakan demokrasi substansial dan menjaga stabilitas ekonomi makro.
Kelima, mewujudkan ketahanan sosial, budaya, dan ekologi, yaitu dengan menjaga kerukunan umat beragama, melestarikan kebudayaan, kesetaraan gender, masyarakat inklusif, lingkungan hidup berkualitas, berkelanjutan energi, air, dan kemandirian pangan, resillensi terhadap bencana dan perubahan iklim.
Keenam, mewujudkan pembangunan kewilyahan yang merata dan berkeadlilan.
Ketujuh, mewujudkan sarana dan prasarana yang berkualitas dan ramah lingkungan.
Kedelapan, mewujudkan kesinambungan pembangunan.***
Leave a comment