Menolak Pindah, PKL di Audit Untan Sempat Paksa Bongkar Pagar Penutup Jalan

2024-12-27 04:43:12
Polisi mengamankan PKL di kawasan Auditorium Untan, saat proses relokasi, Jumat (6/12/2024). (Istimewa).

PONTIANAK, insidepontianak.com - Relokasi pedagang kaki lima atau PKL di sepanjang Jalan Muhammad Isya, tepat di depan Auditorium Universitas Tanjungpura, Jumat (6/12/2024) siang, sempat diwarnai ketegangan. 

Perang urat saraf terjadi antara pedagang dan kepolisian. Ini bermula saat sejumlah PKL yang bertahun-tahun berjualan di lokasi tersebut menolak pindah ke lokasi Jalan Daya Nasional yang disiapkan Universitas Tanjungpura.  

Puncaknya, saat pedagang memaksa membongkar paksa pagar seng yang dipasang di pintu masuk jalan tersebut. Kontan sejumlah aparat kepolisian, dan TNI yang berada di depan pagar berupaya meredam massa. 

Namun, sejumlah pedagang memaksa membuka pagar. "Buka, buka, buka," teriak pedagang yang rata-rata merupakan emak-emak. 

Mereka mengaku tak mau pindah ke lokasi lain, karena lokasi yang disediakan tak sesuai dengan jumlah PKL. Berdasarkan informasi yang dihimpun ada 200 PKL. Sementara tempat yang disediakan hanya 65 lapak. 

Di samping itu, beberapa dari mereka juga meminta kepastian, apakah setelah pembangunan mereka akan dibolehkan kembali berjualan di sana. 

Kasat Pol PP Kota Pontianak, Ahmad Sudiyantoro mengatakan, penataan PKL sudah lama dilakukan.

Hanya saja baru dua pekan ini Untan datang ke Pemkot Pontianak untuk meminta saran pendapat bagaimana Untan bisa baik, bersih dan tertata dengan baik. 

"Makanya kita sambut baik hal itu, pihak Untan meminta kepada pemerintah kota untuk menertibkan PKL," ungkapnya. 

Alasannya, penertiban di Jalan M. Isya tersebut karena akan dilakukan pembangunan. 

Toro mengatakan, relokasi rencananya dilakukan di Jalan Daya Nasional. Nantinya disana akan ditata dengan baik. 

"Sebagian dari pedagang mengerti, tapi ada sebagian yang harus di mediasi lebih dalam," pungkasnya.***

Leave a comment