Ingin Hubungan Orang Tua–Anak Membaik? Pakar Parenting: Lunasi Dulu Utang Pengasuhan

2025-11-21 14:05:07
Para peserta seminar parenting foto bersama. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com – Pakar parenting Indonesia, Ayah Irwan Rinaldi, menegaskan hubungan orang tua dan anak yang renggang sering berakar pada ‘hutang pengasuhan’ di masa lalu.

Pesan itu ia sampaikan dalam seminar parenting SDIT Al Mumtaz bertema: Menembus Waktu Menumbuhkan Cinta. Menurutnya, banyak orang tua baru sadar ketika anak mulai menjauh.

“Dulu anak ingin ikut ke mana pun kita pergi. Kini sibuk dengan dunianya. Obrolan hambar, mudah marah, cepat bosan, bahkan tertekan. Mengapa berubah? Mungkin ada hutang pengasuhan yang belum dibayar,” ujarnya.

Ia menjelaskan fenomena BLAST (bored, lonely, angry, stressed, tired) yang kini banyak dialami anak.

Kondisi itu melahirkan father hunger pada anak laki-laki dan daddy issue pada anak perempuan. Hutang pengasuhan, muncul dari berbagai sebab.

Di antaranya, pola asuh turun-temurun, rumah tangga tidak harmonis, ayah tidak hadir, orang ketiga, hingga perbedaan prinsip pengasuhan.

Dampaknya, anak terlihat dewasa secara fisik, namun belum matang secara spiritual, intelektual, sosial, dan emosional.

“Karena itu, karakter tidak tumbuh sendiri. Ia dibentuk melalui keterlibatan orang tua,” ujarnya.

Ayah Irwan menegaskan, anak laki-laki membutuhkan pengasuhan yang menumbuhkan tanggung jawab, kemampuan mengambil keputusan, ketahanan diri, serta kemampuan memuliakan perempuan.

Anak perempuan membutuhkan ketegasan dalam menjaga kehormatan, kelembutan dalam sikap dan kata, serta kesiapan menjaga marwah keluarga di masa depan.

“Tidak ada kata terlambat untuk melunasi hutang pengasuhan. Akui kesalahan, selesaikan yang prioritas, perbaiki yang tertinggal, dan cari lingkungan yang mendukung,” tegasnya.

Ketua POMG SDIT Al Mumtaz Pontianak, Heryastuti, mengatakan seminar ini rutin digelar untuk meningkatkan kualitas pengasuhan para orang tua.

“Pengasuhan bukan hanya soal kebutuhan fisik, tapi juga emosional, spiritual, dan intelektual,” ujarnya.

Ia berharap seminar tersebut memberi bekal praktis bagi orang tua agar hubungan mereka dengan anak semakin kuat.

“Tujuan akhirnya, cinta dalam keluarga bisa tumbuh dan terus terjaga,” tutupnya.***

Leave a comment