Warkop Kian Menjamur di Pontianak Per Agustus Tembus 1.035, Wali Kota Edi: Penggerak Ekonomi UMKM

2025-11-21 14:05:43
Ilustrasi warkop/IST

PONTIANAK, insidepontianak.com – Fenomena menjamurnya warung kopi dan coffee shop di Kota Pontianak terus menguat. Berdasarkan data Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) sektor makanan dan minuman yang dirilis Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) per Agustus 2025, tercatat 1.035 usaha warung kopi dan coffee shop tersebar di enam kecamatan.

Kecamatan Pontianak Selatan menjadi pusat pertumbuhan tertinggi dengan 368 usaha atau setara 32 persen dari total keseluruhan.

Disusul Pontianak Kota dengan 362 usaha (31,6 persen). Sementara Pontianak Tenggara mencatat 136 usaha, Pontianak Timur 59 usaha, Pontianak Utara 57 usaha, dan Pontianak Barat 48 usaha.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menilai pesatnya perkembangan warung kopi merupakan salah satu identitas kota yang dikenal luas sebagai Kota Seribu Warung Kopi. 

Menurut Wali Kota Edi, keberadaan warkop bukan hanya bagian dari budaya masyarakat, tetapi juga motor penggerak ekonomi lokal.

“Warung kopi dan coffee shop di Pontianak tumbuh sebagai bagian dari budaya masyarakat. Ini menjadi tempat interaksi sosial, kreativitas, sekaligus penggerak ekonomi sektor UMKM. Pemerintah kota mendukung tumbuhnya usaha-usaha ini karena memberi kontribusi pada PAD dan membuka lapangan kerja,” ujarnya, Jumat (21/11/2025).

Wali Kota Edi menjelaskan, penyebaran usaha yang relatif merata di setiap kecamatan menunjukkan geliat ekonomi masyarakat.

Pemkot, lanjutnya, akan terus mendorong kemudahan perizinan, peningkatan kepatuhan pajak, serta pembinaan bagi pelaku usaha kuliner dan minuman.

Data visual yang dirilis Bapenda turut memperlihatkan ragam usaha yang berkembang, mulai dari warkop tradisional hingga coffee shop berkonsep modern.

Aktivitas warga yang memadati berbagai kedai kopi memperkuat fakta bahwa budaya ngopi telah melekat sebagai identitas sosial masyarakat Pontianak.

“Kita ingin usaha kuliner, termasuk warung kopi, berkembang sehat dan berdaya saing. Dengan data PBJT yang akurat, kita bisa melihat potensi sekaligus memberikan pembinaan yang lebih tepat sasaran,” tambahnya.

Dengan jumlah mencapai 1.035 usaha, industri warung kopi dan coffee shop diperkirakan masih akan terus berkembang, seiring meningkatnya kebutuhan ruang komunal serta gaya hidup masyarakat urban di Pontianak. (Andi)

Leave a comment