PLN MoU dengan Untan Pasang SPKLU dan SPLU
PONTIANAK, insidepontianak.com - Universitas Tanjungpura (Untan) menjadi universitas pertama di Kalimantan Barat sebagai pemasang Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik umum (SPKLU) dan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).
Pemasangan SPKLU di Untan ditandai dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) di ruang dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada Selasa (08/09).
“Kebanggan untuk kami menjadi kampus pertama di kalimantan Barat yang memasang SPKLU dan SPLU,” kata Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Dr Ahmad Yani T.
Ahmad mengatakan ini merupak bentuk nyata dari UNTAN khususnya pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) untuk mendukung percepatan terwujudnya pemanfaatan energi terbarukan secara maksimal di sektor pendidikan.
"Rencana kami selanjutnya akan memasang PV Rooftop untuk lingkungan gazebo di lingkungan FKIP sebagai salah satu bentuk support energi bersih dan membantu mahasiswa dalam pendidikan perkuliahan," tutup Ahmad.
Manager PLN UP3 Pontianak, Sigit Hari Wibowo mengatakan SKPLU yang terpasang memiliki kapasitas daya pengisian daya sedang (medium charging) sebesar 22 kW dan SPLU yang terpasang memiliki kapasitas daya sebesar 5.500 VA.
“Penyesuaian besaran pengisi daya itu bertujuan untuk menentukan berapa lama mobil yang akan dilakukan pengisian daya,” jelas Sigit.
Ia juga menegaskan penggunaan SPKLU dan SPLU dalam kampus ini terbuka untuk umum sehingga mahasiswa, orangtua dan masyarakat sekitar bisa memanfaatkannya.
Secara terpisah, General Manager PLN UID Kalimantan Barat, Joice Lanny Wantania menyampaikan ini adalah bentuk dukungan PLN kepada Untan sebagai Green Energy Campus, maka kita bangun SPKLU dan SPLU pertama pada sektor pendidikan di Kalimantan Barat.
“Ke depannya, diharapkan fasilitas SPKLU dan SPLU ini bisa terus dikembangkan oleh para mahasiswa kampus untuk bisa memenuhi kebutuhan mobil listrik lingkungan Kota Pontianak yang terus meningkat,” kata Joice.
Ia berharap, karena semua SPKLU dan SPLU masih produk impor, sehingga mahasiswa bisa berkembang dan belajar untuk bisa membuat produk sendiri.***
Leave a comment