Gas Melon di Sambas Langka dan Mahal, Masyarakat Menjerit
SAMBAS, insidepontianak.com – Kelangkaan gas melon 3 kilogram di Kabupaten Sambas sudah berlangsung sepekan. Kalaupun ada harganya selangit. Warga menjerit.
Kondisi ini bikin resah. Febi, warga Sasak, Kecamatan Sajingan Besar, mengatakan, gas melon mulai sulit dicari sejak akhir Januari.
"Kami mau beli juga mahal. Harganya sampai Rp35 ribu per tabung. Tidak hanya mahal, bahkan sulit didapatkan," keluhnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Yuyun, seorang mahasiswa di Sambas yang tinggal di kos. Ia mengaku kini lebih sering membeli makanan di luar karena gas sulit ditemukan.
"Biasanya kan ibu kos yang sediakan, sekarang karena mahal dan langka, jadi lebih sering makan di luar," ujarnya.
Ia berharap pemerintah dan pihak terkait segera mengambil langkah untuk mengatasi kelangkaan ini, agar harga kembali stabil dan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi.
"Semogga harga kembali normal dan gas melon ini mudah didapatkan," pungkasnya.
Persoalan kelangkaan gas melon yang kerap terjadi menjadi perhatian serius pemerintah. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah pun membuat kebakaran baru yang melarang pengecer menjual elpiji 3 kilogram mulai 1 Februari 2025.
Kebijakan ini diyakini bisa memastikan subsidi elpiji tepat sasaran dan distribusi elpiji 3 kg lebih terkontrol.***
Leave a comment