Harga Cabai di Badau Perbatasan RI-Malaysia Tembus Rp200 Ribu Per Kg

2025-03-16 20:26:56
Petugas Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, melakukan pengecekan harga dan stok sembako di pasar Badau, perbatasan RI-Malaysia di wilayah Kalimantan Barat. (Insidepontianak.com/istimewa)

KAPUAS HULU, insidepontianak.com - Harga cabai di Kecamatan Badau, perbatasan Indonesia dan Malaysia, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, kini tembus Rp200 ribu per kilogram. 

Camat Badau, Pane Pasogit mengatakan, kenaikan harga cabai itu terjadi beberapa hari terakhir, yang sebelumnya hanya berkisar Rp110 ribu hingga Rp120 ribu per kilogram. 

“Pemicu kenaikan harga tersebut karena dampak banjir yang menyebabkan petani gagal panen, sehingga pasokan cabai berkurang,” kata Pane, dihubungi Insidepontianak.com, Minggu (16/3/2025).

Menurutnya, sejauh ini, hanya terpantau harga cabai yang melambung tinggi. Sementara harga sembako lainnya di pasar Badau masih aman.

"Pasokan dan harga kebutuhan pokok lainnya masih stabil menjelang Idulfitri," katanya. 

Ia pun memastikan, ketersediaan kebutuhan pokok di Kecamatan Badau terkendali. Stok bahan pokok tersebut didominasi produk dalam negeri, karena memang produk dari Malaysia sudah sangat dibatasi. 

Jelang hari raya Idulfitri yang tinggal dua pekan, perkembangan pasar, terutama yang berkaitan dengan harga dan stok bahan pokok di wilayah perbatasan Badau-Malaysia dipantau secara intens. 

Pasogit mengimbau agar para pedagang tidak memanfaatkan momen Hari Raya Idulfitri untuk menaikkan harga sembako. Dan yang paling penting, tidak melakukan penimbunan untuk keuntungan pribadi.

Sedangkan untuk masyarakat, juga diimbau jangan terlalu panik, sebab pasokan sembako masih terkendali. 

"Jangan panic buying, sebab itu justru akan dimanfaatkan oknum pedagang untuk menaikan harga," pesan Pasogit.***

Leave a comment