Fiskal Tertekan, Pemkab Kubu Raya Pastikan Insentif Guru Dibayar Penuh

2025-11-25 12:56:58
Bupati Kubu Raya Sujiwo foto bersama para guru usai memperingati Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-80. (Insidepontianak.com/Gregorius)

KUBU RAYA, insidepontianak.com – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memastikan insentif guru tetap dibayar penuh, meski kondisi keuangan daerah sedang tertekan.

Pemkab menjamin Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) cair 100 persen. Karena itu, guru diminta menjalankan tanggung jawab secara maksimal.

“Ketika guru bekerja dengan baik, kualitas anak bangsa juga terbentuk dengan baik,” ujar Sujiwo usai memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-80, Selasa (25/11/2025).

Ia berharap, kepastian pembayaran TPP 100 persen diharapkan membuat guru lebih tenang, fokus mengajar, dan meningkatkan mutu pendidikan.

“Walau kondisi fiskal kita tidak baik-baik saja, untuk guru saya pastikan TPP dibayar penuh,” tegasnya.

Nominal TPP bervariasi. Mulai dari Rp260 ribu, di atas Rp600 ribu, hingga jutaan rupiah untuk golongan tertentu. Pembayarannya ditransfer langsung ke rekening guru.

“TPP itu bukan hak mutlak. Dibayarkan jika keuangan daerah memungkinkan. Tapi tahun ini kami prioritaskan guru dan tenaga kesehatan,” tambahnya.

Menurut Sujiwo, TPP diberikan sebagai bentuk apresiasi. Kinerja guru dinilai cukup baik sepanjang tahun.

“Kinerja guru sudah baik. Masih ada ruang untuk dimaksimalkan, tetapi layak diberi reward,” ucapnya.

Karena itu, ia meminta Dinas Pendidikan lebih sering turun ke lapangan. Memberikan motivasi, arahan, dan memastikan guru bekerja disiplin.

Ketua PGRI Kubu Raya, Zainiansyah, mengapresiasi kebijakan tersebut. Menurutnya, insentif penuh di tengah tekanan fiskal menunjukkan kepedulian nyata pemerintah terhadap dunia pendidikan.

“Perhatian beliau terhadap guru luar biasa. Kami melihat sendiri bagaimana beliau turun ke lapangan tanpa waktu, hadir di mana saja guru berada,” ungkapnya.

Zainiansyah menambahkan, guru juga membutuhkan dukungan moral, terutama ketika profesi pendidik semakin rentan dan mudah disalahartikan.

“Guru sekarang riskan sekali. Dan kami bangga karena Bupati tidak hanya mendorong dari belakang, tetapi menjadi garda terdepan melindungi profesi guru,” pungkasnya.***

Leave a comment