PT Global Mandiri Glove Industri Kalbar Terapkan K3 Demi Keselamatan Kerja Karyawan
PONTIANAK, insidepontianak.com – PT Global Mandiri Glove Industri perusahaan bergerak dibidang distribusi sarung tangan medis di Kalbar, sigap dalam menjalankan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Perlu diketahui K3 merupakan program dari pemerintah yang wajib dilaksanakan oleh perusahaan, guna menjaga keselamatan kerja karyawan.
Dengan adanya pelaksanaan program K3 secara serius dan konsern untuk perusahaan karyawan dapat bekerja dengan aman dan produktif.
Program K3 dapat menjadi menjadi pedoman untuk mencari dan mengevalusai kelemahan sistem kerja atau error dalam lingkungan kerja yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja.
Adapun penerapan yang dilakukan oleh perusahaan seperti melakukan sosialisasi K3, menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (Apar), persediaan P3K, pelindung mata hingga perlengkapan pelindung badan.
Sebagaimana diketahui, perusahaan ini telah membentuk tim Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), yang merupakan partisipasi efektif dalam penerapan K3.
Dengan adanya P2K3 pemantauan akan lebih fleksibel disetiap divisi, serta penerapan peraturan untuk keselamatan kerja dapat tersalurkan.
Disesuaikan dengan peraturan yang sudah ditetapkan oleh Perda dan Kementerian Ketenagakerjaan. Adapun penerapan berupa tunjangan kepada karyawan agar memberikan rasa dilindungi.
“Untuk menunjang program K3 setiap karyawan akan diberikan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan,” kata Rizka Maulidiana HSE atau Health, Security, and Environment PT Global Mandiri Glove Industri, Riska, Rabu (26/7/2023).
Ia mengatakan, dalam setahun terakhir perusahaan telah mengkonfirmasi tingkat kecelakaan kerja sebesar 10% telah terjadi.
[caption id="attachment_33907" align="alignnone" width="472"] Salah seorang pekerja di PT Global Mandiri Glove Industri, Rabu (26/7/2023). (Istimewa)[/caption]
Namun hal tersebut dapat segera perusahaan tanggulangi dengan cara menerapkan sistem K3 secara konsern dan serius.
“Ada beberapa factor yang mendominasi terjadinya kecelakaan dilingkungan kerja, yaitu faktor lingkungan kerja, faktor manusia (human error) dan faktor perlatan kerja,” ujar Riska.
Selain itu, Riska mengungkapkan, berharap kepada Disnakertrans Prov. Kalbar dapat membuat program penyuluhan K3 berkala kepada setiap perusahaan dan staff. Dan juga memberikan simulasi berkala untuk menangani K3 dilingkungan kerja.
“Mungkin dengan adanya bimbingan dari Disnakertrans kami dapat lebih memahami dan melancarkan sistematis dari program K3 ini,” tutupnya. (Greg)***
Leave a comment