Musim Hujan Tiba, Ancaman Bencana Meningkat, BPBD Sanggau Perkuat Kesiagaan

2025-11-27 16:28:59
Kepala BPBD Sanggau, Budi. (Insidepontianak.com/Ansar)

SANGGAU, insidepontianak.com — Hujan mulai sering turun. Langit kelabu hampir setiap hari. Angin kencang sesekali menyapu pemukiman. Memasuki November–Desember, cuaca ekstrem menjadi pola tahunan yang tak bisa dihindari.

BMKG sudah mengingatkan: anomali cuaca ini diperkirakan berlangsung hingga awal tahun 2026. Artinya, ancaman bencana hidrometeorologi, meilputi banjir, longsor, hingga angin kencang patut diwaspadai.

Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sanggau pun bersiap. Kesiagaan ditingkatkan. Koordinasi dengan Polri, TNI, dan seluruh unsur terkait diperkuat.

“Sekarang sudah masuk bulan cuaca ekstrem. Potensi bencana hidrometeorologi meningkat. BMKG memprediksi kondisi ini berlangsung sampai Februari 2026,” ujar Kepala BPBD Sanggau, Budi.

Beberapa waktu lalu, BPBD bersama Polres Sanggau menggelar apel siaga bencana. Semua stakeholder hadir. Tidak sekadar seremonial. Dari apel itu, strategi lapangan dirumuskan. Mobilisasi personel disiapkan. Relawan kecamatan digerakkan untuk patroli rutin di titik rawan.

“Tujuannya agar laporan bencana diterima lebih cepat,” jelas Budi.

Posko Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Posdalop) juga dipastikan siaga 24 jam. Semua laporan masyarakat langsung dicatat, diverifikasi, dan ditindaklanjuti.

Mengacu pada dokumen Kajian Risiko Bencana Daerah, hampir seluruh kecamatan di Sanggau berada pada risiko tinggi bencana hidrometeorologi. Risiko paling besar: banjir.

“Banjir ini risiko besar karena kita dikelilingi Sungai Kapuas, Sungai Sekayam, dan banyak anak sungai,” kata Budi.

Ada tujuh kecamatan yang masuk kategori sangat rawan banjir. Di antaranya; Kecamatan Kapuas, Kembayan, Bonti, Beduai, Sekayam, Entikong, dan Kecamatan Jangkang.

Lima kecamatan lainnya menghadapi ancaman longsor tinggi, yakni kecamatn Entikong, Kapuas, Meliau, Tayan Hilir, dan Kecamatan Kembayan.

Sementara ancaman angin kencang hampir semua kecamatan masuk kategori rawan karena polanya sulit diprediksi.

Karena itu, BPBD Sanggau meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Apalagi pemukiman bantaran sungai dan kawasan perbukitan kerap menjadi titik paling rentan.

“Jika terjadi bencana, segera laporkan ke BPBD. Penanganan cepat sangat menentukan agar dampaknya tidak semakin parah,” tegas Budi.

BPBD Sanggau berharap kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat bisa memperkuat mitigasi. Sebab dalam beberapa bulan ke depan, ancaman hidrometeorologi diperkirakan berada pada titik tertinggi.***

Leave a comment