Imbau Warga Gunakan Masker, BMKG: Titik Panas di Kalbar Capai 1.138

2024-11-23 04:30:52
Ilustrasi
PONTIANAK, insidepontianak.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Kota Pontianak sekitarnya mulai terasa pada malam hingga pagi hari. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, mendeteksi pada 31 Juli 2023 sebanyak 1.138 titik panas terpantau di seluruh wilayah Kalbar. "Hasil pantauan sebaran titik panas di Kalbar tanggal 30 Juli 2023 dari sensor VIIRS dan MODIS pada satelit Polar memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan, di mana terpantau sebanyak 1.985 titik panas yang tersebar di seluruh wilayah Kalbar," ungkap Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio, Pontianak, Sutikno, Senin (31/7/2023). Berdasarkan pantauan 1.138 titik panas tersebut yang terbanyak berada di Kabupaten Kapuas Hulu sebanyak 387 titik, kemudian Sintang 162 titik, Ketapang 153 titik, Melawi 136 titik, Landak 213 titik, Sekadau 120 titik, Bengkayang 31 titik, Sambas 50 titik, Mempawah 22 titik, Landak 24 titik, Kayong Utara 27 titik, Kubu Raya 12 titik serta Kota Singkawang 3 titik Singkawang dan Kota Pontianak 0. Namun, untuk jarak pandang di Supadio, Pontianak, padapagi ini pukul 03.00 wib jarak pandang sempat di bawah 1 km umumnya masih lebih dari satu kilometer. "Kami mengimbau kepada masyarakat Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, untuk dapat menggunakan masker saat bepergian karena dari pantauan BMKG kondisi udara di Sungai Raya masuk dalam kategori sangat tidak sehat, khususnya pada malam dan pagi hari. Sedangkan untuk Kecamatan Jungkat, Kabupaten Mempawah, kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat dan daerah lainnya masuk kategori sedang," katanya. Dengan banyaknya titik panas ini, BMKG memberikan peringatan kepada seluruh daerah di Kalbar terhadap potensi bahaya kebakaran hutan dan lahan yang hampir merata di seluruh wilayah Kalbar. "Dengan curah hujan yang sedikit dan panas yang merata di seluruh wilayah Kalbar, berdasarkan pengamatan yang kita lakukan hari ini, seluruh daerah di Kalbar waspada karhutla, setidaknya hingga satu pekan ke depan," kata Sutikno. Sutikno menambahkan kemungkinan beberapa hari kedepan diprediksi akan ada curah hujan di sebagian wilayah Kalbar. Seperti pada tanggal 1 Agustus, diprediksi terjadi hujan disertai petir dan angin kencang di sebagian wilayah Kabupaten Sambas, Kapuas Hulu, Sanggau, Melawi, dan Bengkayang. "Mengingat cuaca panas yang akan terjadi sampai beberapa hari ke depan, kita imbau masyarakat agar tidak membakar lahan. Untuk masyarakat di sekitar Kubu Raya, Kota Pontianak dan Mempawah diimbau menggunakan masker jika akan bepergian karena kualitas udara mulai tidak sehat, terutama pada malam hingga pagi hari," urai Sutikno. Ia menambahkan satelit Polar mendeteksi suhu yang lebih panas dibanding suhu sekitarnya dan observasi ini dilakukan pada siang dan malam hari untuk masing-masing satelit. Meski demikian pada daerah yang tertutup awan atau blank zone, hotspot atau titik panas di wilayah tersebut tidak bisa dideteksi. ***

Leave a comment