Keterwakilan Perempuan Dalam Politik Minim, Perlu Transfer Ilmu
PONTIANAK, insidepontianakcom - Akademisi Sri Hadayati berujar peningkatan peran perempuan terutama melalui pendidikan, khususnya anak muda yang menjadi garda terdepan sebagai penerus kepemimpinan belum signifikan.
“Wawasan terkait dengan bagaimana itu kesetaraan perempuan, dalam berbagai hal kehidupan. Tentu saja dengan memberikan pemahaman,” ungkap Sri.
Sebagai Akademisi, selain pemahaman juga harus mampu mengimplementasikan seperti apa peran perempuan, dalam memberikan pengetahuan dan mentransfer ilmu kepada generasi yang akan datang.
“Mentarformasi pengetahuan kepada mahasiswa, itu sudah merupakan bagian dari kehidupan diri seorang Akademisi,” jelasnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan sekarang akan menjadi contoh untuk para mahasiswa yang nantinya setelah selesai pendidikan, akan kembali ke masyarakat dalam menjalankan perannya.
Sri mengungkapkan, faktanya belum banyak keterwakilan perempuan dalam kepemimpinan baik itu sebagai lembaga legislatif maupun eksekutif.
Menurutnya, perempuan sendiri punya cukup banyak kendala untuk tampil ke ruang publik, karena memang secara budaya sudah mengakar di masyarakat.
“Sekarang ini, kalo dilihat budaya patriaki sudah mulai bergeser ke budaya yang lebih egaliter, dan ini harus terus di dorong melalui partisipasi aktif perempuan,” jelasnya
Apa yang diberikan seluasnya kepada perempuan, untuk itu juga berpartisipasi di ruang publik dan tidak memberikan terkecualian atas kiprah perempuan dengan mempersempit gerak perempuan.
“Harus kita sesuaikan konteksnya, ketika kita menyampaikan kepada masyarakat. Sehingga perempuan ini, bisa lebih terbuka dan lebih luas lagi di masyarakat,” tuturnya (Evi)***
Leave a comment