308 Jemaah Haji Sambas Tiba di Kampung Halaman, Bupati Satono Harap Jadi Teladan

SAMBAS, insidepontianak.com – Sebanyak 308 jemaah haji Kabupaten Sambas, tiba di kampung halaman dengan selamat, Senin (7/7/2025).
Bupati Sambas, Satono, bersama unsur Forkopimda turut menyambut langsung kedatangan mereka, di Masjid Darul Falah, Kecamatan Selakau, Senin (7/7/2025).
Para keluarga juga antusias datang menjemput walau suasana rintuk hujan. Bupati Satono turut bersyukur.
Para jamaah pulang ke kampung halaman dalam keadaan sehat, meski ada satu jemaah wafat di Tanah Suci.
"Bapak Ibu Haji dan Hajah, selamat datang di Tanah Air, di kampung tercinta,” ucap Bupati Satono dalam sambutannya.
Di kesempatan ini tak lupa ia menyampaikan duka cita atas meninggalnya satu orang jamaah haji dari Sambas.
"Semoga almarhum ditempatkan di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujarnya mendoakan.
Bupati Satono juga berharap semua jemaah haji Sambas tahun ini mabrur dan doa-doa mereka selama di Tanah Suci dikabulkan Allah SWT.
"Mudah-mudahan semua doa yang dipanjatkan untuk tanah air, keluarga, dan Pemda dikabulkan Allah SWT,” tambahnya.
Ia juga menitip pesan kepada para jamaah untuk menjadi teladan di masyarakat setelah kembali ke kampung halaman.
"Ilmu dan pengalaman selama berhaji diamalkan dan diwariskan kepada anak-anak,” pesannya.
Bupati Satono juga menyampaikan permohonan maaf atas keterbatasan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah daerah selama proses keberangkatan dan kepulangan jamaah.
"Saya atas nama Pemda mohon maaf atas kekurangan fasilitas. Itulah kemampuan kita,” pungkasnya.
Sementara itu, warga Desa Serunai, Juliadi, turut menjemput kedua orang tuanya, Herwani (59) dan Rusida (50), yang baru saja menunaikan ibadah haji.
"Kami sekeluarga menjemput dengan suka cita. Semoga kepulangan bapak ibu membawa keberkahan untuk keluarga dan masyarakat,” ujarnya.
Juliadi menyampaikan bahwa kedua orangtuanya menjalani rangkaian ibadah haji selama lebih dari 40 hari di Makkah dan Madinah dalam kondisi sehat tanpa kendala berarti.
"Alhamdulillah semua kegiatan wajib haji dilaksanakan dengan baik. Meski pulangnya agak kelelahan dan batuk-batuk, tapi semua proses ibadah berjalan lancar,” tuturnya.
Ia juga menceritakan salah satu pengalaman berkesan sang ayah, yakni saat melaksanakan lempar jumrah yang menempuh jarak pulang-pergi hingga 15–16 kilometer.
"Itu salah satu momen luar biasa menurut bapak. Meski melelahkan, bisa dilaksanakan dengan baik,” katanya.
Juliadi mengungkapkan bahwa ayahnya mendaftar haji sejak 2014 dan baru bisa berangkat setelah menunggu 11 tahun. Ia merasa bersyukur akhirnya sang ayah bisa menunaikan rukun Islam kelima tersebut.
"Alhamdulillah, hari ini bapak bisa pulang dari Tanah Suci. Semoga membawa keberkahan bagi Desa Serunai,” pungkasnya.***
Leave a comment