Viral Sunmori Kelompok Moge Angkuh di Jakarta Selatan Terobos Lampu Merah, Buat Netizen Mendidih
PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Sekelompok moge di Jakarta Selatan yang sedang melakukan Sunmori (Sunday Morning Ride), terobos lampu merah dan terekam dashcam pengendara lain dan viral.
Aksi terobos lampu merah di jalan menuju Kuningan, Jakarta Selatan, oleh sekelompok pengendara moge saat lakukan Sunmori itu juga memantik kecaman dari netizen di dunia maya.
Pasalnya, tingkah arogansi saat klub moge yang sedang lakukan Sunmori dan terobos lampu merah di Jakarta Selatan tersebut dapat membuat tata tertib lalu lintas terganggu.
Pengunggah tentang video keangkuhan dari sekelompok pengendara motor gede (Harley Davidson), yakni pemilik akun Instagram @dashcam_owners_indonesia, pada Selasa (18/7) pagi.
"Sunmori nih gaes, apa itu lampu merah...," bunyi narasi dari akun Instagram @dashcam_owners_indonesia.
emosting video tidak menjelaskan secara rinci terkait peristiwa tersebut. Namun, seperti yang terlihat dalam rekaman viral, pengendara tersebut sangat kelihatan angkuhnya di jalan raya.
Awalnya, sebuah pengendara lain dan mobil yang merekam video terlihat berhenti berdampingan tatkala traffic light di depannya berganti warna merah.
tak berselang lama, terdengar suara knalpot keras dari belakang. Rupanya mereka adalah pengendara moge yang tengah melakukan Sunmori.
Tanpa berpikir panjang, mereka lantas menerobos lampu merah. Aksi yang tidak terpuji tersebut sempat membuat bus TransJakarta mengalah dan berhenti.
Melihat video viral itu, Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu tidak memungkiri bahwa Sunmori dapat berubah menjadi kegiatan negatif.
Kita harus akui bahwa sunmori, sedikit-sedikit ada oknum yang berperilaku kurang baik, tapi itu oknum. Memang sunmori itu memicu adanya tindakan eksklusif, misalnya adanya konvoi yang panjang," ungkap Jusri.
Kendala yang memicu aktivitas touring menjadi tindakan negatif adalah rasa arogan. Sehingga mereka kerap berbuat sesuka hati di jalanan, tanpa mempedulikan pengendara lain.
"Kecenderungannya yaitu arogansi, eksklusivitas. Saya pernah baca viral rombongan pesepeda di dalam kereta yang menguasai gerbong tersebut dan bikin tidak nyaman pengguna lain," kata Jusri.
Tidak memungkiri juga, aktivitas semacam Sunmori tidak melulu mengarah ke perbuatan negatif. Hanya saja, rasa ekslusifitas pengendara saat rombongan harus dikesampingkan.
"Kesimpulannya ialah ketika sekelompok orang jalan bareng dengan tujuan yang sama itu timbul jiwa eksklusivitas, apakah itu segerombolan membawa jenazah ke kuburan akibatnya timbul arogan, egois, dan eksistensi," tambahnya.
Tatkala video tersebut viral di media sosial, banyak dari kalangan netizen dibuat marah oleh tindakan para pemotor moge.
Dijual Paket Bundling hemat Moge:
1. Moge + Arogan
2. Moge + Adab
*Otak dijual terpisah," tulis akun @achmadwira95.
"Untuk otak, tolong kasih keterangan *Persediaan terbatas. Karena sepertinya sering kehabisan," balas akun @anturanggga.
Netizen tidak cuman bermain kalimat yang berbau sindiran saja. Melainkan, sebagian dari mereka menuliskan komentar dengan nada mengecam.
"Saya yakin mayoritas pengendara moge ini berpendidikan tinggi!!! Tapi kelakuan kayak gak pernah sekolah 😡😡!!," ucap akun @agchz.
"Bang abang yang pada naek HD, laen kali kalau touring atau kegiatan lain jangan lupa bawa otak sama mata. Jangan sampai ditinggalin di rumah dah tu otak sama mata," sahut akun @reyfancha_budgerigar.
Mereka sepakat, bahwa aksi Sunmori yang dilakukan oleh klub moge di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, membuat pengguna jalan lain berada di dalam posisi yang berbahaya. (Dzikrullah) ***
Leave a comment